Skip to main content

Kampung Daun - Lembang, Bandung

Di hari kedua, setelah makan pagi yang oke banget di Hotel Mercure, kita pun beberes dan bersiap untuk jalan. Tujuan hari itu adalah kawah gunung Tangkuban Perahu dan dilanjutkan dengan makan siang di Resto Kampung Daun.

Ngga banyak yang bisa diceritakan mengenai kawah gunung Tangkuban Perahu. Seingatku dari dulu sampai sekarang masih begitu saja kok.

Dari Tangkuban Perahu sudah sekitar pukul 10:30 sewaktu kita berangkat menuju Kampung Daun. Dengan berbekal gps dan google maps yang tersedia lewat kartu XL Asiata yang lumayan banget jangkauannya kita pun sampai dengan selamat di Kampung Daun. Signal hp memang ngga sampai ke puncak Tangkuban Perahu tapi begitu turun sedikit langsung deh dapat signal.



Karena masih lumayan pagi di Kampung Daun dan belum jadwal makan siang jadi masih sepi. Rombongan kita asyik berfoto-foto tanpa banyak gangguan. Aku dan Wawa juga sibuk berselfie ria dengan tongsis pinjaman. ha..ha..



Jadi pas masuk di depan, langsung kita disambut ucapan selamat datang oleh mbak-mbak di kedai. Jadi mampir dulu deh untuk daftar dan mendapatkan nomor saung. Aku minta duduk dekat air terjun tapi karena berdelapan, untuk makan di saung rada sempit jadi kita dikasih meja biasa dengan kursi. Pikir-pikir lebih baik sih soalnya rombongan kita ada yang cukup berusia. Nanti bisa-bisa diprotes lagi kalo diajak makan di saung.




Kita semua jalan masuk sambil menikmati keasrian tanam-tanaman sambil melihat kiri-kanan. Akhirnya setelah sampai di gubuk kita. Aku pun asyik mempelajari menu sambil ancer-ancer mau pesan apa ya untuk rombongan kita ini. Sementara yang lainnya asyik ambil foto berdua, berempat dan sebagainya.

Dari gubuk kita itu jalanan mulai menanjak dengan tapak-tapakan untuk mendaki ke atas lagi. Bagian atas situ tersedia tempat untuk rombongan yang lebih besar. Jadi kalo membawa rombongan anak sekolahan atau outing perusahaan bisa juga mampir ke Kampung Daun.

Akhirnya untuk makan siang, aku pesan nasi timbel bakar, ikan gurame saus dabu-dabu, sup buntut, tempe goreng, soto ayam (lupa namanya), ayam bakar madu, dll. Makanannya aku bilang lumayan dan menjadi lebih nikmat karena dinikmati dengan angin sepoi dan suara air terjun. Kebanyakan menunya sudah komplit dengan nasi jadi bisa diorder masing-masing orang tanpa harus dibagi rame-rame.

Kampung Daun
Jalan Sersan Bajuri KM. 4,7, Villa Triniti, Desa Lembang, Lembang, Jawa Barat 40154
Telp (022) 2784573 
Jam buka: 11am–11pm setiap hari / hari libur: 11am–12pm

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.