Skip to main content

Pop! Hotel Airport Jakarta (Cengkareng)



Untuk perjalanan ke Penang, aku dan Wawa aku akan melalui Singapura dan pesawat kita berangkat jam 7 pagi bo. Berhubung ada teman yang bakal ke airport sore sebelumnya, kita pikir nebeng aja deh. Kalo ngga kan nanti harus bangun pagi-pagi, kena macet, dll, Kayaknya banyak sutrisnya. Jadinya kita memutuskan untuk nginep deket airport aja deh.

Liat-liat ternyata sekarang banyak sekali lho hotel yang buka deket airport Soetta itu. Mungkin karena semakin banyak pengunjung ya ke Indonesia.
Keripik kentang, biskuit, sandal, sikat gigi dll

Jadinya sorenya kita pun nyegat shuttlenya Pop hotel yang warnya hijau mentereng itu. Sempat mengejar-ngejar sang supir karena doi ngga berhenti di tempat kita nunggu. Padahal kita udah nunggu bangsa 30 menitan.



Akhirnya setelah sampai di hotel kita pun cek in dengan mudah. Si mbak nanya apa kita butuh shuttle ke airport. Jelas donk. Jadi aku pun mendaftarkan kita berdua untuk jam 4 pagi. Kemudian aku menanyakan soal bakmi yang katanya gratis untuk paket kita. Oh si mbaknya lupa. Lalu kita pun dikasih 2 voucher yang satu untuk bakmi yang satu lagi untuk pijat refleksi. Ngga lupa kita dikasih sebuah kantung hijau yang isinya penuh meluber. Aku sempat mikir apaan nih ?

Langsung kita naik ke kamar kita di lantai 5. Begitu pintu dibuka langsung aku tercengang sama ruangan plastik berwarna abu-abu yang bentuknya seperti silinder setengah lingkaran. Ternyata benda tersebut adalah kamar mandi merangkap toilet. Bentuknya hampir seperti kapsul tapi lebih gede sih - satu sisi untuk shower terus ada sekat sedikit untuk memisahkan toilet. Pintunya pintu dorong.

Aku pun membuka kantung hijau yang isinya menuh-menuhin tersebut. Oh ada satu tub keripik kentang, satu bungkus biskuit coklat dan dua buah amplop coklat. Apa pula tuh isinya. Kayak amplop THR ya ? hihihi. Ternyata pas dibuka isinya sandal hotel warna putih, juga ada sikat gigi dengan pasta gigi mungil.
Bakmi yang lumayan banget lho

Kita pun turun untuk mencari tempat penukaran voucher bakmi. Ternyata ada sebuah pintu dekat dengan tempat yang berfungsi sebagai kafe. Aku tukarkan voucher untuk bakmi tambah pesan bakmi satu lagi yang ternyata harganya 20rb kalo ngga pake bakso. Bakminya ternyata enak lho.

Kamarnya lumayan deh untuk harga di bawah 400rb tapi ACnya ngga terlalu dingin. Berhubung kita masih jet lag, jam 8 pun udah terkapar. Untung juga sih karena sepertinya ada beberapa kamar sebelah-sebelah kita yang ngobrol sampai pagi.

Besok paginya kita pun cek out jam 3:45. Sama mas resepsionis kita dipersilakan menikmati makan pagi. Makan pagi ?? Serasa ngga percaya aku pun menengok meja di kafe. Oh ternyata ada bubur ayam komplit dengan pernak perniknya. Kalo ngga suka bubur, juga ada roti dengan selai dan bisa bikin minuman hangat kaya milo gitu lho.

Bubur ayam dengan teman-temannya
Aku cuma bikin minuman hangat dibagi berdua Wawa. Sang supir sudah memanggil penumpang shuttle. Kita pun bergegas keluar. Wah ternyata cukup banyak yang berangkat pagi sehingga mereka pun menyediakan bis ukuran sedang untuk menampung sekitar 12 penumpang.

Pop! Hotel Airport Jakarta
Jl. Raya Bandara No. 106, Rawa Bokor, Benda, Tangerang, Airport Soekarno Hatta, Jakarta, Indonesia 15125




Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.