Skip to main content

Dari Penang Lanjut ke Kuala Lumpur : KL Hari Pertama

Setelah makan siang kita pun berangkat ke airport. Cek-in di Penang airport untuk Air Asia bisa menggunakan kiosk sehingga semuanya cepat - kayak fast food. ha..ha..
Di dalam kereta KLIA express

KLIA-Kuala Lumpur
Perjalanan Penang ke KL sekitar 1 jam. Tinggal bobo sedikit bangun-bangun sudah hampir sampai. Enak sekali. Begitu mendarat langsung kita buka mata lebar-lebar mencari petunjuk untuk menuju KLIA Express yaitu kereta yang akan membawa kita ke Kuala Lumpur. Jadi menurut petunjuk di Google, dari airport KLIA 2 tempat kita mendarat ada beberapa pilihan untuk menuju daerah Bukit Bintang. Paling cepat yaitu menggunakan kereta KLIA express yaitu sekitar 30 menit. Pilihan kedua adalah skybus. Pilihan lainnya yaitu taksi yang pasti lebih mahal. Skybus menurut situsnya harganya mulai dari RM10 untuk menuju KL Sentral. Sedangkan harga tiket KLIA Express yaitu RM35. Tapi berhubung kita mendarat hari Sabtu sore yang mestinya adalah jam macet kita memutuskan untuk naik KLIA Express.

KLIA Express dan KL Sentral
Sesampai di stasiun KLIA Express kita membeli tiket di loket. Kemudian menggunakan kartu magnet kita pun masuk ke stasiun. Di situ kereta sudah menunggu kita pun tinggal naik. Bagian atas tempat duduk terdapat tempat bagasi untuk tas panggul atau tas lebih kecil. Kita pun duduk manis menunggu kereta berangkat. Di luar ternyata hujan gerimis sedikit. Asyik. Mudah-mudahan ngga terlalu berasap.

Perjalanan 30 menit ternyata ngga berasa banget. Kita cuma sempat kirim-kiriman SMS sedikit bareng teman untuk janjian ketemu eh tau-tau kereta sudah merapat. Dari tempat kita turun kereta kita masih jalan lagi kali ini mencari petunjuk menuju KL Sentral. Dari KL Sentral kita akan naik monorail menuju Bukit Bintang.
KL Sentral - foto ini diambil pas kita pulang hari Selasa, jadi ngga gitu ramai

Pas sampai di KL Sentral yang merupakan tempat terbuka seperti ruang tunggu dengan langit-langit tinggi yang keliatan megah sekali. Tapi aku ngga sempat berdiri mengagumi arsitektur KL Sentral karena orang-orang berseliweran macam ikan di kolam kecil. Apalagi kan lagi pas hari Sabtu sore jadi orang-orang berjubel.

Kita nyebrang KL Sentral menuju stasiun monorail. Untuk monorail kita harus beli tiket sendiri dari mesin harganya tergantung tujuan. Tiketnya berupa koin plastik.
Kehidupan malam di Bukit Bintang

Bukit Bintang
Daerah Bukit Bintang sekarang lagi berantakan banget soalnya lagi ada proyek MRT. Untungnya dari stasiun Bukit Bintang ke hotel Ansa ngga gitu jauh jadi bisa jalan kaki palingan sekitar 10 menitan.

Tas raksasa Ralph Lauren yang sedang dipamerkan
Setelah selesai cek-in dan beres-beres kita kemudian turun ketemu teman. Setelah ketemuan kita diajak jalan-jalan ke mal di situ yang jumlahnya banyak bener. Kita mulai dari Fahrenheit 88 yang banyak tempat makannya. Kemudian setelah diluar gelap kita pun pintong ke Suria KLCC supaya bisa foto dengan latar belakang Petronas.
Petronas Tower dari Suria KLCC

Jalan Alor
Dari Suria KLCC kita pun mampir makan malam di Jalan Alor. Jalan Alor merupakan surga berbagai makanan yang banyak dikunjungi turis manca negara. Tadinya aku rada ragu akan kualitas makanan di situ yang sepertinya untuk konsumsi turis doank. Tapi temanku tersebut mengajak kita ke sebuah restoran besar di pojokan Jalan Alor. Resto tersebut katanya banyak dikunjungi orang lokal juga. Makanan yang populer adalah sayap ayam panggang yang memang lumayan banget.

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.