Skip to main content

Sehari di Bangkok

Dari airport ke hotel
Kali ini dalam perjalanan ke Indonesia, aku dan Wawa memutuskan untuk mampir ke Bangkok. Sekedar untuk menghilangkan rasa capek karena perjalanan jauh dalam pesawat yang hampir 17 jam. Dan sudah lama sekali kita tidak mengunjungi negara gajah tersebut.

Berdasarkan petunjuk seorang teman yang orang Thai kita pun memilih hotel Glow Pratunam yang katanya letaknya strategis banget berseberangan dengan Platinum Mall di daerah Pratunam. Pratunam mall itu setara dengan Mangga Dua ITCnya Jakarta deh. Tapi aku udah lama sekali ngga main-main ke Mangdu ITC jadi mudah2an masih setara ya.

Dari airport Suvarnabhumi kita menyewa taksi dengan menggunakan mesin yang tersedia di daerah antrian. Mesin tersebut memberikan secarik kertas yang bertuliskan nomor 'tempat parkir'. Nanti kita tinggal jalan ke taksi tersebut dan siap-siap menunjukkan nama hotel. Ingat lho kebanyakan supir taksi ngga ngerti Bahasa Inggris. Untungnya voucher dari Agoda terdapat nama hotel dan alamat dalam Bahasa Thai yang kriwel kriwel itu.

Sang supir taksi tadinya pengen harga borongan 500 baht (sekitar USD14 atau IDR 373000) tapi kita minta harga dengan meter. Supir bilang kita harus bayar tol dan kita iyakan. Mulai deh kita melaju keluar dari airport.

Sebenarnya jarak dari airport ke daerah Pratunam cuma sekitar 33km dan menurut google bias ditempuh sekitar 34 menit. Tapi ini Bangkok bo yang setara banget dengan Jakarta dalam hal macet dan polusi. Jadinya kita akhirnya sampai di hotel sekitar 1 jam kemudian. Sekedar tambahan. Untuk man-teman yang punya ponsel pinter dengan google maps bisa tuh dipake untuk nolongin sang supir taksi. Karena hotel di Bangkok tuh banyak jadi kadang supir juga ngga tau nama semua hotel. Jadinya Wawa nunjukkin google maps ke si oom supir dan membantu karena ngga pake salah-salah atau kesasar. Ujung-ujungnya angka meteran menunjukkan 315 baht ditambah 75 baht untuk bayar tol. Jadi 400 baht deh  (sekitar IDR150000).

Makan siang
Karena sudah laper begitu selesai cek in dan meninggalkan koper di kamar kita pun langsung menuju ke Platinum Mall untuk makan siang. Di lantai 6 mall tersebut terdapat food court gede dengan berbagai variasi makanan mulai dari makanan thai, Chinese, timur tengah sampai makanan barat semacam KFC gitu. Tapi berhubung aku dan Wawa emang doyan makanan Thai jadi kita langsung pilih yang kedai yang cocok. Aku memesan bihun kuah dengan bakso ikan gitu. Wawa pesan kwetiau goreng kering ala Thai (pad see ew). Untuk minuman kita beli kelapa muda. hihih.. Maklum di Amrik jarang liat kelapa muda kecuali yang beku.
bihun kuah dengan bakso ikan - hamper mirip dengan bakwan malang

Food courtnya menggunakan kartu untuk sistem pembayaran. Jadi isi kartu dulu nanti setiap pembelian tinggal nyodorin kartu tersebut. Aku mengisi kartu dengan 300 baht. Habis dengan kwetiau goreng, Wawa pengen kwetiau lainnya jadinya dia memesan rad na yaitu kwetiau siram ala thai. Habis itu baru deh doi puas. Sisa saldo kartu adalah 85 baht.

Shopping terus
Selesai makan baru deh Wawa bisa diajak ngider untuk shopping. Kita pun mulai dari lantai 5. Tapi lantai 5 kalo ngga salah kebanyakan baju anak-anak jadi dengan cepat kita lewatin dan turun ke lantai 4. Pikiranku lantai 4 yang lebih tinggi pasti harganya lebih murah karena jarang ada yang naik sampai ke atas. Tapi ngga juga sih ya. Aku dapat 2 potong couple shirt untuk adik dan adik ipar. Kausnya lucu banget deh jadi langsung aku beli. Walaupun terus terang harganya ngga murah banget sih. Sepotong 290 baht kalo beli 2 bisa dikasih 250 baht (IDR 93000). Tapi bahannya memang katun halus sih dan lumayan tebal. Tapi desainnya lho yang aku bilang unik. Dan memang aku ngga liat kaus itu di toko-toko lainnya.

Habis itu aku pun membeli kemeja lengan panjang bergaris yang bisa dipake untuk kerja (300 baht=IDR 112000). Yang ini aku bilang harganya murah dan ukurannya ngepas. Di toko yang sama Wawa beli celana pendek yang bisa dipake di rumah (150baht = IDR 56000). Celana pendeknya bahannya enak dan adem.

Pokoknya kita ngider-ngider sampai sekitar jam 6 gitu deh. Katanya sih mereka tutup sekitar jam 7. Jadinya kita langsung jalan balik ke hotel.

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.