Skip to main content

Makan pagi ala Jepang di Matsuya - Osaka, Jepang

Jadi ceritanya restoran ini letaknya berseberangan dengan pintu keluar masuk sebelah timur stasiun Shin Osaka. Jadi sampai hari ketiga kita udah lewat beberapa kali tapi baru kemudian memutuskan untuk mampir dan menelaah menu yang terpampang di luar.

Restoran ini modelnya seperti Yoshinoya gitu deh. Keliatannya biasa dan ngga mahal. Tapi kita tertarik dengan menu makan paginya yaitu paket nasi dengan ikan salmon, sup, sayur sawi putih dan natto.



Apa sih natto itu ? Untuk yang belum tau, natto itu adalah kacang kedelai yang udah lewat proses fermentasi. Karena proses fermentasi itu makanya ada sedikit bau yang cukup menyengat hidung untuk yang ngga biasa. Aku sih membandingkannya seperti durian. Untuk yang ngga doyan pasti bilang durian itu baunya kenceng. Tapi untuk yang doyan durian itu wangi aja. Begitu juga dengan natto ini. Walaupun menurut temanku yang orang Jepang, natto itu ada yang baunya lebih keras dan ada yang ngga bau. Udah itu karena melalui proses fermentasi jadi pas diaduk gitu dan disendokin banyak "seratnya" seperti keju mozzarella yang meleleh gitu. Tapi biarpun natto bisa keliatan cukup mengerikan tapi sebenarnya natto itu kaya kandungan protein, vitamin K dan mineral-mineral lainnya. Vitamin K terutama penting untuk pencegahan pengeroposan tulang untuk wanita yang sudah memasuki usia menopause.

Seperti kebanyakan restoran di Jepang, pas masuk ke restoran kita harus membeli tiket dari mesin. Masukin duit dan pencet tombol bahasa Inggris dan semuanya menjadi jelas. Selain itu semua paketnya ada gambarnya kok.

Aku dan Wawa memilih paket makan pagi dengan salmon yang keliatannya yummy. Setelah dapat tiket kita pun masuk. Seorang pria menyapa kami lalu kita pun duduk dan menyerahkan tiket ke si mas tersebut. Doi merobek tiket tersebut dan kita ditinggalin sebagian tiket. Kemudian kita dibawain air putih dingin. Tapi di situ kita bisa ambil teh hijau panas sendiri.

Ngga lama kemudian pesanan kita pun datang. Paket makanan seperti ini disebut teishoku yang biasanya terdiri dari nasi, sup dan satu macam makanan utama. Nasi sebagai bagian terpenting dari teishoku selalu diletakkan di sebelah kanan sang penerima. Jadi aku perhatikan biar bagaimana nampannya dibawa pas diletakkan di depan kita selalu mereka akan mengatur kembali nasinya supaya letaknya di sebelah kanan.

Yang ini simpel aja, nasi putih, salmon panggang yang sudah diasinkan, sawi putih yang udah dilayukan (seperti kimchi yang setengah jadi), sup miso dengan nori dan daun bawang iris yang dipisahkan dan natto. Semuanya rasanya enak  di pagi yang rada adem tersebut karena hujan. Walaupun pertama kalinya mencoba natto dan rasanya agak di luar dugaan tapi karena paketnya kecil jadi aku habiskan juga.

Total kerusakkan untuk berdua 900 yen.
foto atas : sup miso dengan pernak pernik ; foto bawah : natto dengan bumbunya

tiket makan kita berdua

Matsuya - tampak luar



Matsuya (stasiun Shin Osaka)
1 Chome-20-9 Higashinakajima, Higashiyodogawa Ward, 
Osaka, Osaka Prefecture 533-0033, Japan
+81 6 6160 6680

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.