Skip to main content

Richmond Night Market - Richmond, British Columbia

Seafood okonomi yang dijual di kios Okonomi Bites
Richmond Night Market ini sebenarnya udah ada sejak tahun 2000. Biasanya cuma dibuka di musim panas antara bulan Mei dan bulan Juli. Sempat tutup tahun 2007 dan baru dibuka kembali tahun 2012. Nah sejak itu mereka mulai memberlakukan tiket masuk. Harga tiket masuk sekarang adalah CAD4.25 (sekitar IDR46500). Atau kalo membeli Zoom Pass yang harganya CAD 25 bisa masuk untuk 6 orang dan ngga perlu ngantri.

Jam buka pasar malam ini adalah hari Jumat-hari Minggu jam 7 malam sampai jam 12 malam. Kita sebenarnya udah lama mendengar mengenai pasar malam ini. Cuma kadang-kadang kita ke Vancouver di awal bulan Mei atau di bulan September sehingga waktunya kurang tepat. Kali ini berhubung udah dengar lama jadi pengen tahu juga seperti apa sih pasar malam ini. Jadi kita pun mengajak beberapa teman untuk pergi bersama.



Antrian masuk untuk beli tiket sekitar 10 menit deh. Biarpun keliatan panjang tapi ngga lama kok. Sambil nunggu antrian mata celingukan liat gambar-gambar makanan sambil diskusi yang mana yang enak.
Antrian masuk - lumayan panjang walaupun sudah pukul 9 malam.

Seorang temanku, Ree, bilang sotong pedasnya enak. Jadinya kita langsung ke tempat sotong tersebut. Harganya mulai dari CAD11 untuk kaki sotong, CAD12 untuk kaki dan badan sotong dan CAD13 untuk badan sotong doank. Aku pikir kakinya pasti lebih kenyal ya jadi pengen ambil badan doank tapi kok mahal. Akhirnya kita beli yang campur aja deh.

Untungnya yang jual lumayan baik dan kita dikasih banyak banget. Aku sampai kuatir kalo sotongnya bakal jatuh keluar karena kotaknya kurang gede. Kita buruan mencari meja untuk menikmati sekalian bisa foto donk.
Cumi pedas

Sotongnya dimasak model teppanyaki gitu terus dikasih bumbu jinten. Kalo kita mau pedes dikasih saus pedes gitu tapi bukan pedes cabe. Pedesnya kayak pedes model mala atau pedes dari peppercorn gitu. Kalo bisa pilih sih aku pengennya sotongnya dibakar terus pake sambel bawang putih dan jeruk nipis. Wuih pasti lebih sedap.

Dari situ kita jalan menuju kedai Okonomi Bites. Mereka cuma menyajikan 2 makanan di menunya yaitu seafood okonomi dan babi goreng poutine. Poutine adalah makanan khas Kanada yang berupa kentang goreng kemudian dikasih keju (biasanya mozzarella) dan diguyur saus hangat gitu sehingga kejunya agak meleleh.
Kios Okonomi Bites
Seafood okonomi - kentang goreng, mayones, keju mozzarella sama bonito

Temanku memilih seafood okonomi dan kita nungguin dibikin sekitar 5 menitan. Habis itu langsung bisa kita nikmati. Harganya CAD10 dengan kentang goreng di bagian bawah kemudian ada potongan okonomi yang katanya isinya seafood (tapi ngga berasa tuh). Kemudian ada beberapa potong mozzarella yang dipotong kecil lantas dikasih saus mayones, bonito dan sedikit daun bawang iris. Rasanya ? Antara kentang goreng dan kejunya rasanya kurang nyambung. Seperti kurang sinerji gitu, setiap bagiannya kurang nyambung.
Udah jam 10 malam tapi teteup aja rame

Dari situ temanku pengen beli donat mini jadi doi antri sekitar 10 menitan karena antriannya lumayan panjang. Kita sih cuma sekedar cuci mata liat kiri kanan. Biarpun udah jam 10 tapi masih aja banyak orang karen besoknya akhir pekan itu bakal nyambung sampai hari Senin.

Habis nyobain donat mini yang masih hangat-hangat lembek kita pun lanjut ke lorong berikutnya. Aku pengen cari kedai yang jual tahu bau ala Taiwan. Selama ini aku cuma dengar ceritanya bahwa tahu itu baunya busuk karena lewat proses fermentasi. Tapi katanya baunya bisa bikin orang muntah.
Kios yang menjual tahu bau ala Taiwan
Tahu bau dengan saus nano-nano ditambah acar-acaran

Setelah ketemu aku pun pesan ukuran kecil yang harganya CAD9. Sambil nungguin kita cuci mata lagi. Tahu gorengnya ukurannya sekitar 2 cm digoreng garing dan disajikan dengan saus yang rada mirip saus untuk tahu gejrot. ha..ha.. Cuma bedanya atasnya kemudian dikasih acar-acaran gitu. Aku yang nyobain dulu karena penasaran. Pertama masuk mulut yang berasa adalah wangi tahu goreng. Udah kanget banget karena lama ngga makan tahu goreng. Setelah itu ada sih bau-bau kayak comberan gitu. hihihi..Tapi aku merasa baunya ngga terlalu kenceng sih ya. Teman-teman lainnya ikutan nyobain termasuk Wawa juga. Mereka cuma nyobain 1 potong kemudian nyerah.
Hiasan lampu - pas udah gelap jadi bagus

Habis itu kita jalan ke bagian lain dari pasar malam. Sambil jalan ada seorang bule cewe yang senyum-senyum sama Wawa, rupanya doi liat aku lagi pegang kotak tempat tahu bau itu. Ternyata doi pernah nyobain pantesan dia senyum-senyum tau gitu. ha..ha..

Selain makanan, juga terdapat kedai yang menjual kaus kaki, baju-baju, dan pernak-pernik. Tapi kedai gituan ngga gitu banyak. Juga terdapat kios permainan dengan hadiah-hadiah boneka-boneka lucu. Bonekanya ada yang segede gaban lho.
Lokasi pasar malam - tinggal Google aja "Richmond Night Market"

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.