Skip to main content

Lutel Hotel - Taipei airport


Booking hotel ini dadakan banget. Aku tuh model yang ngga suka pake tablet atau hp untuk shopping. Tau-tau terpaksa harus beli tiket pesawat dan booking kamar hotel. Dan semuanya aku lakukan sambil ngantri di konter EVA. Kan ceritanya penerbangan kita ke pelud Haneda di Tokyo dibatalkan karena taifun. Jadi kita dikasih pilihan mau tunggu penerbangan Peach lainnya atau mengatur penerbangan baru melalui EVA. Karena petugas di konter Peach kayaknya kurang yakin kalo kita bisa mendapatkan kursi di penerbangan EVA jadi kita pun cari alternatif lainnya lewat Vanilla Air.



Setelah mendapatkan tiket esok harinya lewat Vanilla kita pun memutar otak. Mau nginep di airport atau cari penginapan. Aduh. Dadakan banget ya. Biasanya aku butuh beberapa jam untuk riset hotel tapi waktu sudah menunjukkan pukul 8. Semakin malam akan semakin repot donk.

Jadi hotel pertama yang muncul keliatan lumayan. Langsung kita google petunjuk arah dan keliatan ya ngga terlalu rumit. Langsung kita booking dan bayar. Setelah itu buruan mencari petunjuk ke stasiun kereta.

Lutel Hotel ini lokasinya dekat ke stasiun kereta dan mal outlet. Tapi berhubung udah malam jadi sepi pengunjung. Dari situ kita harus jalan kaki sekitar 15 menitan untungnya mata Wawa jeli soalnya papan namanya ngga gitu gede.

Lobby hotel mungil. Mereka menawarkan beberapa barang di daerah resepsionis seperti teh botolan dan mi cepat saji. Waktu aku tanya apa mereka menjual air botolan mereka bilang air botolan gratis. Wah sempat kaget tapi senang sekali. Lumayan hemat.

Kita dapat kamar dengan kamar mandi dan wc di luar. Kamarnya mungil tapi langit-langitnya tinggi dengan jendela kaca gede di satu sisi. Handuk dan teman-temannya disediakan demikian juga sandal kamar.

Kamar mandi dan WC wanita di lantai bawah sedangkan untuk pria di lantai dua. Kamar mandi wanitanya 3 buah dan WCnya 2 buah. Semuanya tampak bersih.

ACnya dingin dan kita tidur lumayan lelap walaupun agak jetlag. Esok harinya kita cabut dari hotel sekitar pukul 8 sebelum terlalu panas. Hotel menyediakan sarapan roti dengan selai model prasmanan. Kita kongsi setangkup roti sebelum keluar hotel.

Lutel Hotel
No. 673, Section 2, Zhongshan South Road, Dayuan District, Taoyuan City
Taiwan 337




Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.