Skip to main content

Grids Sapporo Hotel + Hostel - Sapporo, Jepang

Untuk perjalanan ke Jepang kali ini aku berusaha berhemat tapi juga tetap memperhatikan unsur kenyamanan. Makanya sebagian besar akomodasi yang kita tinggal adalah hotel. Sebagian besar memiliki kamar mandi dalam. Tapi untuk Sapporo aku memberikan perkecualian. Pertama ulasan untuk hostel Sapporo Grids ini sangat bagus dan aku lihat foto-fotonya juga bagus-bagus. Jadi aku putuskan untuk membooking hostel ini walaupun kita tidak memiliki kamar mandi dalam dan juga WC.

Letak hostel ini sangat strategis lho. Yaitu di salah satu bagian dari Tanukikoji shopping street. Seperti umumnya shopping street di Jepang yang merupakan deretan toko dan restoran yang beratap tapi tidak berAC jadi hanya berudara segar aja. Konsepnya lebih tradisional dan berbeda dengan mall yang biasanya berAC.



Untungnya berbekal foto dari Google kita berhasil menemukan hotel ini yang cuma memiliki pintu masuk yang bersebelahan dengan sebuah restoran (Kushiage) dan sebelahnya lagi adalah toko makanan kecil (Calbee).  Dari pintu masuk tersebut kita akan melalui sebuah lorong yang berakhir di sebuah lift. Naik ke lift ini dan mampir di lantai dua untuk menuju ke resepsionis.

Karena kita sampai belum waktunya cek ini kita cuma menitipkan tas dan koper dan membayar harga untuk tiga malam. Biarpun kita booking lewat Agoda tapi hostel ini meminta pembayaran dilakukan dengan tunai. Kita kemudian balik sekitar pukul 4 untuk cek in dan membawa koper ke lantai 6.



Jadi kamar kita termasuk pribadi karena bukan bentuk asrama yang isinya 6 orang. Nah, biarpun pribadi ukurannya mini banget. Isinya cuma cukup untuk sebuah tempat tidur susun dan sebuah wastafel untuk gosok gigi dan cuci muka. Sebelahnya tempat tidur cuma sekitar 30 cm cukup untuk menyelipkan koper. Makanya begitu sampai di situ aku mulai ganti memakai tas sleting biasa karena susah untuk membuka koper.

Kamar mandi luar terdiri dari 2 buah komplit dengan shampo dan sabun. Demikian juga WCnya juga dua buah. Semuanya bersih-bersih dan kelihatan baru.



Grids Sapporo
Address: Japan, 〒060-0063 Hokkaido, 札幌市中央区 南3条西5丁目32 狸小路5丁目内
Phone: +81 11-252-7415

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.