Skip to main content

Makan-Makan di Sapporo - bagian kedua


Ramen Republic
Ramen Republic ini semacam food court khusus untuk ramen. Terdiri dari 5-6 kedai ramen semuanya di satu tempat. Kalo doyan ramen, boleh tuh mampir di lantai 10 Esta complex di Stasiun Sapporo. Kalo udah sampai di stasiun tinggal ikutin petunjuk aja.

Yang kita cobain adalah kedai ramen yang namanya Yoshiyama Shouten. Kita pesan ramen rasa garam (shio ramen) dan ramen dengan miso dan kuah ikan (fish broth). Aku masih penasaran dengan ramen rasa garam. Karena kebanyakan tempat biasanya menyajikan shoyu ramen (kecap) atau miso ramen (miso). Di sini shio ramennya kuahnya ngga jernih amat tapi masih tetap memiliki minyak. Mungkin itu rahasia kuahnya kali ya. Untuk topping dikasih irisan jamur kuping, rebung dan dua helai irisan babi. Maaf untuk teman-teman yang Muslim karena yang ini pasti tidak halal.

Untuk ramen miso dengan kuah ikan sepintas kelihatan mirip dengan ramen rasa garam karena kuahnya juga pekat warna coklat. Toppingnya dikasih irisan daun bawang, sehelai nori dan dua helai irisan daging babi. Rasa kuah lebih kuat tapi ngga berasa amis.


 



Sushi
Tadinya pengen cobain Nemuro Hanamaru sushi yang letaknya di lantai 6 JR Tower Steller Place. Katanya harganya bersaing dan kualitasnya lumayan. Tapi kita ngga sempet nyobain.

Akhirnya beli sushi di Mitsukoshi setelah nungguin jam diskon. Kayaknya setelah jam 6:30 deh. Sushi yang kita beli didiskon JPY200 (IDR26400). Tapi yang didiskon lumayan gede adalah ikan-ikan kualitas sashimi. Kita ngga ngerti kenapa ibu-ibu kelihatan rada heboh. Ternyata pas kita lagi bayar sushi baru ngeh bahwa untuk ikan-ikan segar, mereka boleh pilih 3 macam dengan total harga JPY2000. Diskonnya tuh bisa sekitar JPY1500 (IDR198rb).

Karena harganya lumayan, besok malamnya kita balik ke situ lagi. Pengen nyobain makanan lainnya. Untuk yang belum pernah ke Departemen store di Jepang. Bagian basement biasanya merupakan tempat penjualan makanan. Mulai dari coklat, makanan kecil, kue-kue, sushi, roti-roti. Semuanya cantik-cantik dan semuanya keliatan enak. Makanya ke situ ngga boleh pas lapar, bisa ngeborong jadinya.





Kari Jepang
Hari terakhir sebelum ke airport kita keluar untuk cari makan siang dulu. Pengen nyobain kari lagi mumpung masih di Jepang. Kita ke Coco Curry. Tempatnya ternyata mungil banget, cuma muat sekitar 10 orang. Mana rame lagi. Jadi kita ditanya apa mau nunggu. Ya kita tunggu aja. Ngga lama dapat kursi tapi duduknya pisah. Ngga apa-apa deh yang penting dapat makan. Untungnya mbak-mbaknya sigap, begitu ada yang selesai, langsung kita dipindahin jadi satu lagi. Terus pas aku order dan minta yang pedes, si mbaknya kasih peringatan bahwa yang pedes itu bener2 pedes. Kalo ngga salah ukurannya dari 1-5. Aku minta yang nomor 5. Ha..ha.. Untung dengerin si mbak, jadi aku akhirnya pesan no 3. Dan ternyata bener lho udah pedes.

Aku pesan tonkatsu (babi goreng) dengan saus kari di atas nasi. Sedangkan Wawa pesan kari sayuran. Kita kemudian tukeran supaya kita berdua bisa menikmati rasa kari yang beda.

Untuk yang pengen nyobain kari Jepang silakan cobain deh di Coco Curry. Banyak kok lokasinya di berbagai kota.



Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.