Skip to main content

Jalan Jalan Malaysia : Malaka ke Kuala Lumpur



Tadinya aku berencana untuk naik bis dari Malaka ke Kuala Lumpur. Berhubung kemudian ortu ikutan juga rasanya akan lebih mudah untuk menyewa mobil.

Setelah mencari-cari aku menemukan 2 buah perusahaan yang bisa menyewakan mobil beserta supir. Aku hubungi kedua perusahaan tersebut untuk membandingkan harga. Perbedaannya ngga banyak jadi akhirnya kita pilih satu dari mereka dan kita beritahu nama hotel dan tanggal keberangkatan. Silakan lihat gambar di bawah untuk nama dan no telpon perusahaan taksi.

Di hari H sesuai dengan janji sang supir yang kemudian kita ketahui adalah empunya perusahaan nongol sesuai janji. Mobil yang dibawa adalah Toyota sebangsa Innova. Wawa duduk di depan berdampingan dengan pak supir. Aku bersama dengan ortu di belakang. Koper kita semua untungnya muat di bagian belakang Toyota. Pada saat saat itu kita semua cuma membawa koper yang muat di kabin pesawat. Sekalian berhemat biaya cek in koper.



Perjalanan dari Melaka ke Kuala Lumpur sekitar 2 jam nonstop. Wawa aku tugaskan untuk mengajak pak supir ngobrol supaya doi tidak ngantuk. Maksudku supaya pak supir tidak ngantuk. Bukan Wawa yang ngga ngantuk. ha..ha..Tapi rupanya pak supir terlalu sibuk ngobrol dan juga whatsappan dengan rekan sesama supir. Doi bilang hari itu akan ada pertemuan besar-besaran supir taksi untuk protes grab car. Anehnya pas kita cari di internet kok ngga ada beritanya.

Kita minta pak supir untuk berhenti di sebuah resto nasi lemak Village Park namanya di daerah Damansara. Pak supir kita ajak makan bareng. Di dalam kita udah pesan seporsi tapi yang ditunggu kok ngga muncul-muncul. Akhirnya Wawa menemukan doi makan di luar sendirian. Lho ? Jadilah nasi yang sudah kita pesan kita minta bungkus untuk bekal pak supir di jalan.


Dari situ kita diturunkan di hotel Summer View. Tapi waktu cek in adalah pukul 3. Jadi kita cuma bisa titip koper dll dan kemudian kita naik grab ke daerah Bukit Bintang. Ngga niat shopping sih cuma sekedar jalan-jalan dan mengenalkan ortu ke Bukit Bintang. Kemudian balik ke hotel untuk cek in dan istirahat. Malamnya kita udah janjian untuk makan malam bersama seorang teman dan keluarganya.

Untuk posting mengenai restoran nasi lemak Village Park silakan baca di sini.

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.