Skip to main content

Yuk Jalan ke Victoria - Hari 2

Waktu kita cek in sang resepsionis memberitahu bahwa kita mendapatkan makan pagi. Berhubung dikasih tau gitu aku dan Wawa pun oke aja. Biar ngga pusing cari makan di pagi hari kan. Eh sampai di situ kita dikasih tempat duduk kemudian ditanyain nomor kamar. Aku pikir kok tumben. Dalam hati aku pikir bisa lucu nih kalo ngga ketemu nama kita. Eh bener aja. Ternyata kita ngga mendapatkan makan pagi. Tetap aja ditawarin mau liat menunya. Aku bilang aja ngga perlu. Terus kita disarankan untuk ngecek ke resepsionis. Kali ini resepsionis udah ganti orang. Dan sang mbak resepsionis ini ngecek dan bilang ke kita kalo kamar kita ngga mendapatkan makan pagi.

Tadinya aku berniat makan sedikit di hotel kemudian keluar lagi mencari makan. Berhubung dibilangin kita ngga mendapatkan makan pagi gratis ya kita tinggal keluar aja. Pertama kita cuma ngiderin daerah sekitar hotel - sepanjang jalan Douglas dan jalan kecil yang kita lewatin. Kebanyakan restoran buka sekitar jam 11 atau 11:30. Akhirnya kita beli sebotol air karena hotel ngga kasih air. Sambil minum kita mencari sebuah bakery - Cobbs Bakery yang aku pengen coba sejak dulu tapi belum kesampaian.

Setelah ketemu aku membeli sebuah pastries yang kalo ngga salah rasa Mediterranean - rasanya agak asin dan kalo ngga salah pake pesto/sundried tomatoes. Aku sempat ambil foto tapi hasilnya ngga gitu bagus. Terus Wawa membeli sebuah scone. Tadinya kita udah mau cabut aja. Tapi si mbak yang jaga toko pinter jual. Doi nawarin cinnamon bread yang katanya cocok untuk french toast. Langsung aja disamber sama Wawa - oke. Aku udah mau nolak jadi ngga enak hati berhubung Wawa udah bilang oke. Jadilah kita beli roti cinnamon tersebut. Totalnya lebih dari $15 jadi katanya kita boleh muterin roda untuk mendapatkan hadiah. Wawa yang puter dan mendapatkan sebuah pastry lagi. Lumayan sih.



Pastriesnya enak enak cuma harganya sekitaran $3-$4. Cinnamon breadnya kalo ngga salah $8. Boleh dipotong sesuai ketebalan yang kita mau. Roti itu ternyata enak dan ngga terlalu manis.

Habis dari situ kita pulang ke hotel, beresin tas dan check out. Waktu itu udah sekitar jam 10 pagi. Sebelum ngejar ferry jam 1 kita mau makan mi kuah ala Vietnam di sebuah restoran di daerah downtown situ yang sepertinya merupakan satu-satunya restoran yang buka jam 10.

Setelah perut lebih kenyang lagi baru deh kita jalan ke halte bis. Waktu itu udah hampir pukul 12 siang. Perjalanan ke Terminal Schwarts Bay sekitar 30 menitan. Sampai situ kita langsung membeli tiket untuk balik ke Terminal Tsawwassen. Harga tiket masih sama sekitar $17.

Aku dan Wawa sampai di rumah sekitar pukul 4 lebih karena aku mampir ke supermarket dulu untuk belanja keperluan rumah. Kalo aku bilang sih bisa tinggal di Victoria sampai agak sorean dikit baru balik kalo memang niat menjelajah lebih mendalam.

Tempat yang belum sempat kita kunjungi :
Victoria Public Market - katanya sih enak untuk cari makanan.
Sidney - sebuah kota kecil yang kita lewati dalam perjalanan ke Terminal Schwarts Bay.

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.