Skip to main content

Suka Duka Setahun di Vancouver

Ngga nyangka sudah setahun aku dan Wawa pindah ke Kanada, tepatnya Vancouver.

Shopping
Wah ini bener-bener bikin sedih. Dulu waktu aku cuma berkunjung ke sini aku udah merasa baju-baju di sini di mal gitu lebih mahal dibandingkan di Amrik. Tapi sekarang setelah tinggal di sini lebih sedih lagi. Karena berarti shopping harus merogoh lebih dalam ke dalam kantong.

Makanya aku pun melihat alternatif lain alias belanja baju bekas di Value Village. Silakan baca posting mengenai Value Village di sini. Sejak tahun lalu aku udah sering belanja di situ. Udah itu setiap pergantian musim selalu ada diskon 50% ! Jadi pas musim dingin lalu aku sempet beli 4 potong baju dengan total CAD 20 (kurang lebih IDR 212800 dengan kurs hari ini). Intinya harus pilih pilih tapi banyak yang kualitasnya masih bagus kok.



Cuaca
Biarpun sama-sama memiliki 4 musim tapi cuaca di Vancouver beda banget karena Vancouver lebih dekat ke laut sedangkan tempat tinggal kita dulu di San Jose lebih merupakan cuaca padang pasir. Musim panas di Vancouver seperti tahun lalu ada beberapa hari yang termasuk lumayan panas - sekitar 30 derajat celcius. Tapi tahun ini udah hampir bulan Agustus masih ada sedikit hujan di sana sini.

Yang beda banget adalah musim dingin di sini bisa bersalju lho ! Dan itu kita udah alami bulan Februari. Badai salju yang berlangsung beberapa jam bisa menghasilkan salju sekitar 15 cm ! Untuk aku dan Wawa yang belum pernah mengalami salju turun, pengalaman tersebut sungguh mengesankan. Silakan baca mengenai badai salju tersebut di sini.

Makanan
Komunitas orang Indonesia di Vancouver sebenarnya lebih banyak dibandingkan di San Jose. Mungkin karena San Jose daerahnya lebih gede jadi ngga sering-sering ketemu orang Indonesia. Tapi tetap aja ngga banyak restoran Indonesia. Jadi untuk makanan Indonesia masih lebih baik masak sendiri supaya rasanya lebih cocok di lidah dan harga lebih cocok di kantong. ha..ha..

Bumbu-bumbu seperti Indofood pun ngga gampang beli di supermarket gede tapi untungnya ada toko khusus yang menjual makanan Indonesia. Toko tersebut sepertinya cuma dikenal di kalangan orang Indonesia karena lokasinya yang agak tersembunyi. Jadi kalo kamu orang Indonesia yang baru pindah ke Vancouver, coba tanya teman orang Indonesia yang udah lama di Vancouver pasti mereka tau mengenai toko Tante Grace.

Yang rada bikin kaget waktu kita berkunjung ke Victoria yang sebenarnya lebih kecil dibandingkan Vancouver tapi ternyata kita bisa menemukan sebuah restoran Indonesia di situ. Silakan baca posting mengenai restoran Indonesia tersebut di sini.

Secara keseluruhan Vancouver sebagai kota jelas lebih cantik daripada San Jose. Letaknya yang dekat dengan laut membuat Vancouver lebih rimbun dan hijau. Lagipula San Jose yang letaknya di lembah dengan iklim padang pasir membuat San Jose lebih kering.

Silakan tunggu cerita berikutnya mengenai Vancouver.

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.