Skip to main content

Sehari Di Philadelphia

Dalam perjalanan ke Florida, aku dan Wawa sempat mampir di Philadelphia. Rencana ke Philadelphia lebih dikarenakan teman yang tinggal di situ. Jadi kita ngga terlalu banyak bikin rencana lebih sekedar supaya bisa ngumpul-ngumpul.

Berhubung teman tersebut dadakan harus meeting hari itu jadi kita putuskan untuk keluar sendiri menjelajahi daerah downtown Philadelphia. Pertama kita disetir ke Philadelphia Museum of Arts. Dari jalanan ke gedung musium terdapat banyak anak tangga yang terkenal karena dipakai Sylvester Stallone untuk latihan dalam filmnya Rocky. Jadi anak tangga tersebut terkenal sebagai Rocky's Steps. Di samping anak tangga terdapat sebuah taman rindang yang menjadi lokasi patung Rocky Balboa dari film Rocky.



Setelah selesai foto-foto di situ kita pindah ke LOVE park yang lokasinya lebih dekat ke downtown. Dekat situ juga terdapat papan nama PHILLY yang warnanya merah mencorong, bagus sekali untuk foto. Setelah itu kita mulai jalan melewati daerah downtown dengan tujuan ke musium Liberty Bell.

Liberty Bell seperti namanya adalah sebuah lonceng dari tahun 1752 yang merupakan lambang kebebasan (liberty). Lokasinya yang sekarang merupakan sebuah musium komplit dengan sejarah Liberty Bell. Ongkos masuk gratis tapi harus antri melewati sekuriti seperti di airport.




Habis dari situ kita mencari jalan ke jalan tertua di US yaitu Elfreth's Alley. Jalan mungil tersebut yang kiri kanannya terdapat rumah-rumah dengan model Inggris. Samping kiri kanan terdapat bendera US dan juga Union Jack (bendera Inggris). Rumah-rumah tersebut tampak apik dengan aksen warna merah di kusen pintu dan jendela serta batu merah di tembok. Kelihatan banget bahwa tempat tersebut memang sengaja dipelihara karena banyak pengunjungnya. Tapi hari itu ngga terlalu rame sih. Cuma terdapat beberapa gadis yang sibuk berfoto-foto ria.

Dari situ kita jalan balik ke arah downtown menuju gedung Federal Reserve Bank of Philadelphia. Di US terdapat 2 pusat Federal Reserve yaitu Denver dan Philadelphia. Hal ini bisa kelihatan dari cetakan uang logam yang ditandai dengan D (Denver) atau P (Philadelphia).





Kemudian kita lanjut ke Reading Terminal Market. Biarpun namanya pasar tapi seperti umumnya pasar di US dalamnya ngga seperti pasar becek di Indonesia. Pasar ini menjual berbagai barang dari bahan makanan seperti sayuran, daging, susis sampai makanan jadi. Kebanyakan pengunjung ke situ mencari makanan jadi untuk makan siang atau makan malam misalnya. Pas kita ke situ sudah agak lewat makan siang tapi tetap aja ramai. Aku dan Wawa rada kenyang jadi kita cuma pengen liat-liat kali ada yang menarik. Tapi akhirnya kita cuma beli granola.

Kemudian kita lanjut menuju arah Rittenhouse Square melalui Walnut Street. Jalan ini ngga terlalu besar dan dipenuhi berbagai macam toko di kiri kanan jalan. Mulai dari Starbucks, restoran seperti Cheesecake Factory sampai toko seperti H&M dan Tiffany. Aku dan Wawa ngga beli apa-apa sih cuma sekedar cuci mata aja. Kita kemudian mampir di Rittenhouse Square yaitu sebuah taman mungil yang rindang dan enak dipakai sekedar duduk dan cuci mata.



Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.