Skip to main content

Shopping Baju Bekas Untuk Kebaikan Lingkungan

Sudah sekitar setahun terakhir ini aku memenuhi hasrat belanja..ha..ha..dengan mengunjungi toko baju bekas bernama Value Village. Silakan baca posting pertama mengenai Value Village di sini. Sekilas Value Village ini menerima berbagai sumbangan dari baju, peralatan rumah tangga dll. Kemudian mereka menjual barang-barang tersebut. Baju-baju yang aku temukan di situ ada yang kondisinya sangat baru karena ada orang yang mungkin baru pake sekali kemudian ngga suka.

Pertama mulai belanja di situ karena aku merasa harga baju di Kanada dibandingkan Amrik jauh lebih mahal. Jadi baju bekas sepertinya merupakan pilihan yang oke banget. Tapi belakangan aku sadar bahwa ada banyak orang (termasuk beberapa YouTuber) yang tujuan membeli baju bekas bukan cuma untuk berhemat. Tapi terutama untuk kebaikan lingkungan. Kok gitu ? Di negara barat sekarang terdapat istilah fast fashion (fashion cepat). Istilah ini untuk menggambarkan betapa cepat pengecer fashion (seperti H&M, Zara, dll) mengadaptasi fashion dari baju yang dipakai peragawan/peragawati di catwalk untuk konsumsi orang-orang biasa. Dan baju-baju tersebut cepat juga berakhir di tempat sampah karena fashion cepat berganti. Selain itu karena tujuan fast fashion ini adalah baju dengan harga yang lebih terjangkau sehingga biasanya kualitasnya tidak terlalu bagus dan dengan demikian ngga tahan lama.



Dari beberapa artikel yang aku baca, kebanyakan baju yang dibeli dari Zara misalnya cuma dipakai sekitar 7 kali kemudian dibuang. Penghuni kota New York setiap tahunnya membuang sekitar 193ribu ton baju. Kebayang ngga berapa banyak baju yang berakhir di tempat sampah ? Belum lagi ongkos dan sumber daya yang diperlukan untuk membuat sepotong baju misalnya. Sepotong baju katun membutuhkan sekitar 2700 liter air untuk menghasilkan kapuk yang cukup untuk membuat sepotong baju. Sayang sekali kan sumber daya segitu banyak terbuang percuma kalo cuma dipakai 7 kali ?

Sejauh ini aku udah sering bolak balik ke Value Village. Mereka juga memiliki sistem poin. Jadi sambil belanja bisa ngumpulin poin untuk diskon pembelian selanjutnya. Sekali-kali aku juga dikirimin kupon belanja. Dan setiap beberapa bulan mereka menggelar diskon 50%. Nah ini yang paling asyik. Kemarin ini aku mendapatkan 3 potong sweater dan sepotong celana panjang dengan harga kurang dari CAD20 (IDR 206ribu). Asyik kan ?

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.