Skip to main content

Tips Menghadapi Omicron

courtesy : kissclipart.com

Bulan lalu pas lagi road trip di California, kita janjian ketemu seorang teman di daerah Los Angeles. Sampai di situ kita sempat makan bareng dua kali. Setiap kali ketemu mereka selalu pake masker dan di antara mereka ada yang batuk dan keliatan ngga enak badan. Kita sempat curiga sih tapi ngga pengen nuduh. hahaha 😎

Setelah balik ke tempat ipar baru kita dikasih tau sang teman bahwa mereka ternyata positif COVID. Kalo diliat gejalanya dan juga memang yang sekarang lagi naik daun adalah Omicron kan. Jadi pastinya mereka kena Omicron. Sebelnya juga kenapa kita ngga dikasih tau pas ketemu ? Soalnya begitu kita tau bahwa mereka ternyata positif COVID, aku dan Wawa langsung kasih tau teman-teman yang kita udah bikin rencana ketemu. Maksud kita adalah supaya mereka tau karena kita ngga pengen nyusahin orang donk apalagi nyebar-nyebar kuman.

courtesy : Dreamstime.com

Di antara seorang teman yang kita rencana tinggal bareng akhirnya membatalkan rencana tinggal bareng kita. Aku sempat kecewa sih karena aku dan Wawa sebenarnya pas dites hasilnya negatif. Tapi aku dan Wawa juga menghormati keputusan mereka. Seperti yang iparku bilang ada orang-orang yang akan menjadi ngga nyaman karena kalo kenapa-kenapa jadi harus karantina.

Eh berhasil menghindari kasus kita, minggu kemarin ini Wawa tes positif. Beberapa hari kemudian aku juga mengalami gejala yang sama. Aku ngga tes positif tapi sepertinya itu cuma karena waktunya aja yang kurang tepat.

Hari pertama 
Begitu bangun pagi hari aku merasa tenggorokan kok kering dan rada-rada gatal. Tadinya cuma berharap mungkin cuma karena malamnya tidur terlalu pulas dan mulut rada ngangap. Biasanya habis itu tenggorokan jadi kering.


Tapi aku ngga cuma berharap, aku pun buru-buru ke supermarket beli bahan makanan seperlunya dan juga beberapa botol air mineral merek Gerolsteiner. Dari pengalamanku, minum air mineral ini membantu banget kalo tenggorokan berasa kering dan gatal. Jadi hari pertama itu aku minum sebotol air mineral itu (1 liter). Kalo ngga bisa beli air mineral, boleh coba permen pedes macam Vicks atau Fisherman's Friends (cari yang paling pedes). Peppermint di permen pedes tersebut membuat tenggorokan jadi lebih adem. 


Sekitar sore hari, aku mulai bersin dan berasa capek. Badan rasanya pegal dan linu juga hangat. Malam hari semakin berasa hangat. Aku sempat tes suhu badan dengan termometer hasilnya 37.4℃

Aku ngga pengen minum obat seperti paracetamol atau panadol soalnya kuatir efek sampingan. Tapi di rumah aku ada gel pack yang bisa berfungsi untuk kompres. Jadi akhirnya aku ambil dari freezer dan pake untuk kompres. Habis itu berasa lebih enak dan bisa bobo lebih nyaman.

Hari kedua
Susah banget bangun di pagi hari. Kepala berasa berat dan rasanya ngantuk banget. Pas bangun aku berasa agak pusing. Mungkin kurang tidur juga ya. Tapi yang pasti udah ngga demam lagi walaupun masih berasa capek dan ngantuk.

Sepanjang hari badanku rasanya pegel-pegel seperti habis olahraga kelas berat. hahah..😅 Sakit kepala sepanjang hari tapi ngga berat banget sampai perlu minum obat sakit kepala. Yang berasa banget adalah ngantuk dan capek. Juga mulai batuk.

courtesy : classroomclipart.com

Aku bikin sup dengan tulang sapi dan aku pake sup tersebut untuk bikin bihun sup dengan daging sapi. Sejauh ini aku merasa ngga perlu minum obat karena rasanya ngga ada obat yang benar2 sesuai. Yang pasti aku minum vitamin seperti vitamin B1, B2, B3, B5, D3 dan vitamin C.

Hari ketiga
Hari ketiga berasa jauh lebih enak pas bangun di pagi hari. Pertama karena malam sebelumnya tidur lebih nyenyak tanpa demam. Juga sakit kepala sudah hilang demikian juga pegel-pegel di badan pun sudah hilang.

Yang baru adalah batuk. Ini yang benar benar bikin sebel. Karena dari dulu tuh kalo batuk aku pasti lama banget sembuhnya. Makanya batuk kali ini bener bikin bete. Untuk batuk aku minum madu. Setengah sendok teh madu dengan setengah gelas air hangat atau panas juga boleh supaya tahan lebih lama. Berasa banget membantu kalo lagi batuk. Kalo ngga bisa beli madu, boleh coba permen pedes dengan peppermint seperti Fisherman's Friends. Peppermintnya akan membuat tenggorokan jadi ngga gitu sensitif jadi batuknya bisa berkurang.

courtesy : 123rf.com

Hari keempat
Setelah minum madu kemarin, batuk berasa lebih mendingan. Ngga terlalu sering di malam hari dan ngga terlalu mengganggu tidur tapi tetap aja belum hilang.

Yang baru dan juga bikin sebel adalah bersin dan ingusan. Aku rasa karena badan seperti terlalu dingin. Jadi aku ambil ember dan aku isi air panas secukupnya untuk bisa merendam kaki. Aku tambahkan epsom salt (garam inggris). Katanya garam inggris ini bisa membantu tubuh lebih rileks. Sambil berendam kaki, aku juga siapkan segelas air panas di sampingku. Selain itu aku pake beberapa lapis baju. Tujuannya supaya tubuh lebih hangat dan bisa berkeringat. 

Habis berendam itu berasa sih tubuh lebih hangat. Tapi yang pasti membuat aku lebih berkeringat adalah memakai dua lapis selimut dan juga kaus kaki. Wah habis itu aku bener-bener keringatan. Hidung ngga ingusan lagi sih tapi sekarang rada mampet. 😠

Hari kelima
Aku masih tetap minum semua vitamin yang aku sebutkan di atas. Vitamin b2 dengan jumlah kecil (25 mg) 3 kali sehari diminum sehabis makan.

Untuk makanan aku lebih suka makanan berkuah panas sehingga membuat tubuh lebih hangat. Selain itu kuah bisa membantu tubuh mendapatkan cairan yang hilang karena keringat atau ingusan. 

Sejak kemarin aku juga mulai olahraga ringan seperti yoga. Yoga ini membuat hidung mampet jadi lebih plong terutama gerakan di mana kepala kita ada di bawah. Perbedaan tekanan membuat hidung tersumbat jadi hilang dan pernapasan lebih lancar.

Hari keenam
Aku coba olahraga aerobik sampai berkeringat. Lumayan bikin seger karena sudah seminggu ngga bisa keluar olahraga.

Masih ingusan walaupun ngga seberat hari-hari sebelumnya. Batuk juga sepertinya sudah mendingan.


Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.