Skip to main content

Street Food - Airport Suvarnabhumi


Setelah sampai di Bangkok kita harus menunggu pesawat berikutnya ke Chiangrai. Sambil nunggu kita cari makan dulu. Pas lagi ngider-ngider airport kita ketemu tempat mungil yang judulnya kalo ngga salah "Street Food". Yang makan juga lumayan banyak - keliatan sebagian dari mereka adalah karyawan di airport. Kalo orang-orang Thai suka makan juga berarti makanannya lumayan otentik. Ha, jadi aku dan Wawa memutuskan untuk mencoba. 

Kita liat menunya yang bergambar jadi tau apa yang kita mau pesan. Aku pengen nasi ayam hainam dan Wawa pesan thai boat noodle. Thai boat noodle itu semacam mi kuah. Mi yang dipakai biasanya mi putih agak kecil tapi kayaknya bisa diganti mi gede putih semacam kwetiau atau pun bihun. Tergantung selera deh. Trus kuahnya rada gelap karena pake darah sapi. Isinya ada daging sapi atau pun bakso. 


Setelah pesan dan bayar di konter kita dikasih pager. 😁 Kalo pager ini bergetar berarti pesanan bisa diambil di konter. Lucu juga sih karena tempatnya ngga gede2 amat kok.

Sambil nunggu kita celinguk liat kiri kanan. Nggosipin orang-orang sekitar. 😄 Padahal kita sudah dikasih makanan di dalam pesawat tapi kok masih berasa lapar juga ya. Mungkin karena jetlag mungkin karena makanan di pesawat kurang memuaskan.

Nasi ayam hainam model Thai ternyata rasanya sama seperti yang kita bayangkan. Ini pertama kalinya aku dan Wawa cobain nasi ayam hainam di Thailand. Nasinya agak pera dan saus cabenya warnanya agak kecoklatan. Kalo nasi ayam hainam di Singapura biasanya cabenya warna merah kan. Jadi di situ perbedaanya. Ayam yang dipakai adalah ayam kampung jadi dagingnya ngga banyak dan agak kering ya. Karena kita kebiasaan makan ayam broiler jadi ayam kampung kayaknya kurang berdaging. Tapi tetap enak kok.


Thai boat noodlenya kuahnya gurih asin dan manis. Ditambah saus cabe dikit sudah cukup. Kuahnya yang panas rasanya enak di perut. Terutama setelah 24 jam dalam pesawat yang makanannya ngga terlalu panas.

Total kerusakan untuk 2 porsi makanan tanpa minuman 230 baht atau sekitar 94ribu rupiah. Kalo aku pikir sih untuk makanan dalam airport ngga terlalu mahal. Rasanya juga enak.

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.