Skip to main content

Jalan Jalan Brunei - Hari Terakhir


Ngga disangka 6 hari di Brunei pun berlalu. Hari ini hari terakhir, kita bersiap-siap untuk cek out setelah makan pagi di food court di pasar. Rencananya Abdul akan menjemput dengan mobilnya sekitar pukul 12. Kemudian kita akan menelusuri jalan lama untuk balik ke Bandar Seri Begawan. Sepanjang jalan kita akan mampir di sana sini untuk mengambil foto. Kalo masih ada waktu saat tiba di Bandar Seri Begawan kita bisa mampir di Empire Hotel.




Luagan Lalak di Labi
Semasa kanak-kanak sampai remaja, Wawa beberapa kali mengunjungi hutan Labi. Jadi perjalanan ke Labi kali ini membawa kenangan balik. Bahkan Abdul, supir kita, mengakui doi belum balik lagi ke Labi sejak jaman latihan militer. Aku liat dia sepertinya juga menikmati Luagan Lalak (Danau Lalak). Tempatnya bagus sih tapi berbau agak misterius gitu. Apalagi pas kita lagi mengambil foto, mendadak terdengar suara air yang kencang. Seakan-akan ada monster yang baru menggoyangkan ekornya. Syerem ah.😓



Menemukan Rumah Masa Kecil ðŸ’•
Salah satu tujuan perjalanan kali ini ke Brunei adalah menelusuri jalan kenangan. Jiah..Terutama bagi Wawa yang sudah lama sekali belum balik ke Brunei dan kampung halaman. Jalanan sudah berubah. Tempat yang dulu keliatan seperti di dalam hutan sekarang sudah banyak perumahan. Jadi usaha mencari rumah masa kecil agak lebih rumit dari dugaan semula.

Untungnya kita memiliki supir seperti Abdul yang dengan sabar membawa kita menelusuri jalan kecil. Memutar balik sambil berjalan perlahan melihat rumah-rumah di balik pepohonan. Secara ngga sengaja mobil kita memasuki sebuah jalan kecil dan tiba-tiba Wawa bilang eh, sepertinya yang ini. 

Abdul pun menghentikan mobil, mundur sedikit dan membelokkan mobil memasuki halaman sempit rumah tersebut. Memang rumah itu agak mirip rumah Wawa seperti dalam foto. Sambil kita semobil memandangi rumah tersebut. Tiba-tiba aku dan Ree berseru liat nomor rumah tersebut. Aku sudah lupa nomor berapa tapi nomor tersebut cocok banget dengan nomor yg disebut mertua sebagai nomor lot.

Restoran dengan menu setebal buku telepon 😂
Habis dari Labi kita melanjutkan perjalanan ke airport. Pada saat itu sudah hampir pukul 2. Kita putuskan untuk mampir di Tutong untuk menikmati makan siang. Pesawat kita kalo ngga salah sekitar pukul 6 sore.





Restoran yang disarankan oleh teman Wawa adalah Restoran Wywy. Begitu kita duduk dan menu dikeluarkan, kita semua menahan tertawa dan rasa takjub. Sodara-sodara, buku menunya setebal buku telpon jaman dulu. Tebalnya sekitar 5 cm saja ! Setiap menu ada nomornya, jadi tiket pemesanan meminta kita untuk menuliskan nomor makanan yang kita mau pesan dan jumlahnya.

Wywy Restaurant
RM33+WV4, Simpang 14, Tutong, Brunei
Phone: +673 422 0827

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.