Skip to main content

Bikin Kimchi Sendiri


Selama beberapa bulan terakhir aku banyak bereksperimen dengan berbagai makanan probiotik. Makanan probiotik adalah makanan yang melalui proses fermentasi. Proses fermentasi menghasilkan banyak bakteri yang bagus untuk pencernaan. Tubuh manusia dipenuhi banyak bakteri baik bakteri yang baik maupun bakteri yang jahat. Di saat bakteri yang jahat melebihi bakteri yang baik akan membuat tubuh manusia menjadi tidak seimbang dan akan bisa mempengaruhi banyak hal. Misalnya proses pencernaan yang lambat, toksin yang menumpuk dan tidak bisa keluar dll.

Sejauh ini aku udah coba bikin kefir susu, kefir air dan sekarang aku balik di Vancouver. Mau bikin kefir susu kok kayaknya terlalu dingin untuk minum kefir susu. Makanya aku berusaha mencoba probiotik lainnya yaitu kimchi ! 😋

Aku udah beberapa kali bikin kimchi sebenarnya. Proses pembuatan kimchi ngga terlalu susah cuma perlu waktu untuk persiapan aja.


Bahan :
1 Sawi putih ukuran sedang
Garam 
Air
1 buah toples besar

Bumbu dihaluskan :
1 bawang bombai ukuran sedang
5 siung bawang putih
1/2 apel merah.
garam himalaya secukupnya

Bumbu untuk dicampur :
4-5 batang daun bawang iris halus
2 wortel, iris seukuran korek api
Cabe bubuk Korea - beli dari toko Korea


Cara membuat :
Potong sawi putih seukuran 5 cm. Masukkan potongan sawi putih di sebuah baskom besar. Lumuri garam dan tuang air secukupnya sampai potongan sawi terendam air. Cicip airnya sedikit. Air harus terasa sedikit terlalu asin. Rendam potongan sawi sekitar 1-2 jam sampai sawi terlihat layu. 

Sambil menunggu sawi yang terendam air garam, mari siapkan bumbu-bumbu yang dihaluskan. Masukkan potongan bawang bombai ke food processor. Kemudian masukkan bawang putih. Kupas apel dan potong ukuran yang bisa muat di food processor. Masukkan apel dan proses bawang bombai, bawang putih dan apel hingga menjadi adonan yang kental. Masukkan garam secukupnya sedikit demi sedikit sampai rasanya cukup di lidah. 

Fungsi apel adalah untuk membuat bumbu menjadi sedikit manis. Kalo ngga mau pake apel berarti harus pakai sedikit gula. Ada beberapa resep kimchi yang menggunakan kecap ikan. Tapi ada orang yang ngga doyan kecap ikan karena bau yang kurang cocok. Lagipula kecap ikan mengandung pengawet jadi kalo mau yang lebih alami cukup dengan garam himalaya. Aku merasa garam himalaya rasanya lebih enak dibandingkan garam laut biasa.

Iris halus daun bawang dan sisihkan di sebuah piring besar. Iris wortel menjadi ukuran korek api dan sisihkan di samping irisan daun bawang. 

Setelah 1-2 jam, buang air dan bilas potongan sawi. Kemudian tiriskan. Peras potongan-potongan sawi untuk membuang air yang terserap. Kalo kebanyakan air nantinya rasa kimchinya kurang kuat. Sisihkan sawi putih yang sudah diperas di sebuah baskom atau mangkok besar yang cukup untuk mencampur sawi putih dengan bumbu yang sudah dihaluskan.

Campurkan bumbu yang sudah dihaluskan ke potongan sawi. Masukkan juga irisan daun bawang dan irisan wortel. Aduk rata. Pastikan setiap potongan sawi terlumuri bumbu. Cicip sepotong sawi untuk mengetahui apa rasanya sudah cukup asin dan manis.

Bilas toples yang akan digunakan dengan menggunakan air panas. Tuang air panasnya keluar dan toples siap digunakan.

Masukkan potongan-potongan sawi beserta bumbu-bumbunya ke dalam toples. Dengan menggunakan sendok tekan potongan sawi supaya bumbu bisa meresap. Dan sawi akan lebih terendam bumbu. Setelah semua potonga sawi sudah masuk ke dalam toples. Tutup toplesnya. Letakkan toples di tempat yang hangat. Kalo kayak sekarang masih agak adem-adem di Vancouver, aku letakkan di dapur, di belakang rice cooker. Setelah kira-kira seminggu mulai berasa asem. Tinggal dinikmati saja. Jangan lupa menggunakan sendok yang bersih pas mengeluarkan kimchinya.

Setelah kimchi sudah cukup asem, boleh dimasukkan kulkas supaya tidak menjadi terlalu asem.

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.