Skip to main content

Jakarta Menuju Chiangrai


Untuk perjalanan ke Chiangrai, Thailand kali ini aku dan Wawa akan menggunakan Thai Airways. Di perjalanan yang dulu-dulu sih aku ingat makanan dan pelayanannya lumayan. Untuk perjalanan Bangkok menuju Kanada dulu aku pernah minta hot chocolate dan kemudian dibawain. Padahal mereka sepertinya ngga menawarkan di menunya. Entah ambil dari mana. 😂



Karena pesawat kami agak siangan sekitar pukul pukul 12 siang jadi aku dan Wawa bisa agak santai sedikit dan ngga usah bangun terlalu pagi. Sampai di airport pun kami masih cukup waktu untuk makan pagi dulu di Old Town White Coffee. Aku pesan roti bakar dengan kaya dan telur mata. Untuk Wawa teh tarik dingin dengan Ipoh hor fun. Total kerusakan IDR 222,300. Harga airport. Tapi rasa makanannya boleh deh. Aku lagi ngidam roti bakar dengan kaya karena udah lama ngga cobain.


Untuk kami sempat makan pagi sedikit ya karena pesawat delay sekitar 1 jam. Pesawat tidak terlalu penuh sehingga aku dan Wawa mendapatkan 3 kursi untuk kami berdua. Makanannya ngga terlalu enak. Aku ambil pasta dengan daging ayam. Aku cuma makan daging ayamnya doank yang rasanya kurang afdol. Seperti kurang garam dan kurang bumbu. Untungnya masih dikasih roti bulat yang untuk pertama kalinya aku makan dengan mentega dan rasanya waduh enak sekali. Sampai sekarang masih kebayang-bayang. 😋 Wawa bilang itu pasti karena kamu lapar. Untungnya pilihan Wawa yaitu ikan dengan nasi lebih enak. Seenggaknya lebih berasa bumbunya ala Thai.



Begitu sampai di airport Suvarnabhumi sekitar jam 5. Karena pesawat dari Jakarta delay jadi waktu transit kami lebih singkat. Langsung aku dan Wawa melewati imigrasi dan mencari gate kami. Setelah ketemu dan masih ada waktu kami mencari makan malam. Ketemu nasi ayam.


Nasi ayam di Thailand rada mirip dengan nasi ayam Hainan di Indonesia dan juga Singapura. Bedanya tergantung setiap restoran yang menyajikan. Ada yang nasinya pakai santan. Ada yang nasinya lebih berasa gurihnya dan lebih berminyak. Tapi ada juga yang nasinya cuma sedikit gurih tanpa berasa minyaknya.



Yang kali ini nasinya pas empuknya. Daging ayamnya bagian dada sehingga memang agak sedikit lebih kering tapi ngga terlalu parah kok. Saus cabenya juga pas banget dengan kombinasi jahe, cabe dan bawang putih. Total kerusakan THB 520 (IDR 225,700).

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.