Skip to main content

Hari ke enam di Hua Hin - Hua Hin, Thailand

credit : eatingthaifood.com

Hari ke enam di Hua Hin adalah hari Sabtu. Aku ngga ada rencana ke pasar lagi karena hari sebelumnya aku sudah membeli banyak pisang bakar. Di Thailand aku kesengsem dengan pisang bakar yang mungil-mungil. Biasanya dijual di pasar dan sang penjual menggunakan pisang yang rada kecil bulat. Sepertinya aku ngga pernah liat di Indonesia. Pisang semacam ini kalo ngga dibakar atau digoreng sepertinya rada sepet. Atau harus menunggu sampai pisang ini bener-bener matang. Tapi kalo dibakar rasa sepetnya hilang. Dan rasanya manis walaupun ngga terlalu manis.

Pas membeli pisang ini aku selalu memastikan mereka ngga menambahkan gula atau pemanis. Karena banyak orang yang menyukai pisang ini lebih manis sehingga penjual suka menambahkan gula. Tapi kalo kita minta tanpa gula mereka juga dengan senang hati memberikan pesanan tanpa gula.

Jadi untuk makan pagi, aku makan pisang sedangkan Wawa menghabiskan sisa buah-buahan dari kemarin. Karena besok kami sudah akan cek out.

Makan Siang di Puja Sera di Market Village


Secara aku dan Wawa sudah sering sekali ke mal yang satu ini jadi kalo pikir soal makanan biasanya kami langsung kepikiran ke situ. Pertama pilihannya banyak. Kedua tempatnya berAC. Ketiga lokasinya ngga jauh dari hotel.

Jadi makan siang kali ini aku memesan daging sapi yang disajikan dengan saus cabe. Sedangkan Wawa mencoba mi kuah dari kedai yang sama. Mi kuahnya dengan mi kuning, kubis dan daging sapi. Mi kuah ini ala chinese food dan bukan ala Thai.

Makan Malam di Father's House (Puja Sera Father's House)
Aku dan Wawa sebelumnya sudah mencoba makan malam di puja sera ini. Mereka cuma buka malam hari dan mereka juga menyajikan live music tapi agak malam. Jadi kali ini aku dan Wawa akan ke situ sekitar pukul 7 dengan harapan bisa mendengarkan live music mereka.

Kali ini aku memesan ikan bakar garam. Ikan bakar ini menggunakan ikan yang mirip dengan ikan gurame. Ikannya dibalur garam dan dibakar dengan menggunakan arang. Kemudian disajikan dengan saus sambal, lalapan dan bihun. Harganya cuma THB 150 (IDR 64,888).



Wawa kali ini pengen makan nasi ayam jadi doi memesan nasi ayam dari kedai yang aku pesan sebelumnya. Nasinya ngga terlalu lembek dan pas asinnya. Ayamnya pun tidak terlalu lembek.

Live musicnya mulai sekitar pukul 8 tapi musiknya ngga terlalu mengena. Jadi Wawa memutuskan untuk pulang. Gitu aja deh malam terakhir kami di Hua Hin.

Father's House (Soi 88 Hua Hin)
บ้านคุณพ่อหัวหินซอย88(บ่อนไก่)
ซอยหัวหิน 88 Hua Hin, Hua Hin District, Prachuap Khiri Khan 77110

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.