Skip to main content

Hari Pertama Genting - Genting, Malaysia

 

Selesai cek in dan beberes, aku dan Wawa memutuskan untuk mencari makan. Dari apartemen kami bisa turun ke lantai B5 untuk menuju ke pertokoan di belakang. Itu menurut petunjuk dari karyawan di lobby pas kami cek in. Berdasarkan petunjuk tersebut aku dan Wawa pun turun ke lantai B5. Eh ternyata gelap sekali. Entah kenapa mereka tidak menyalakan lampu. Padahal lantai tersebut adalah tempat parkir. Mungkin juga karena sudah akhir tahun jadi hari lebih pendek.

Untungnya masih belum terlalu gelap bagi kami untuk berjalan dan menemukan jembatan penghubung tersebut. Waktu itu hujan sedikit gerimis dan jembatan kayu itu pun basah dan agak licin.😢 Setelah jembatan terdapat pintu kaca yang memisahkan apartemen dengan gedung sebelah. Dari situ tidak tertutup sehingga kami harus menggunakan payung. Jalanannya juga licin karena basah.

Setelah mencapai daerah pertokoan kami mulai melihat apa yang kelihatannya menarik. Wawa menawarkan sebuah restoran tapi setelah kami sampai di situ kelihatannya sepi jadi kami tidak jadi masuk. Akhirnya malah masuk ke restoran Sally Noodles. 


Aku pesan mi kuah babi dan Wawa memesan locupan dengan panci tanah liat. Restoran ini kelihatannya lumayan gede tapi cuma dipakai satu bagian saja. Bagian sebelahnya kelihatan tidak terlalu rapih dan mungkin cuma digunakan sebagai gudang. Saat kami masuk cuma ada dua meja yang terisi. Sebuah meja berisi dua orang dan sebuah meja lagi yang ramai sekitar sepuluh orang. Mereka semuanya memesan makanan sebangsa masakan sichuan yang merah dan pedas. Mungkin resto ini lebih populer untuk makanan sebangsa itu.

Aku berpikir begitu soalnya mi kuah yang aku pesan sama sekali kurang berasa. Ngga asin dan tawar. Dikasih kecap asin dengan cabe rawit pun tidak banyak menolong. Sepertinya pesanan Wawa lebih mendingan karena doi ngga banyak ngomel.😅

Photo credit : Google user


Pas aku sedang menulis posting ini aku balik ke Google review. Resto ini tidak memiliki banyak review. Kalo diliat dari foto yang dimasukkan di Google review malah mengesankan kalo resto ini sudah bertukar nama beberapa kali. Sepertinya nama yang terakhir bukanlah Sally Noodles tetapi Jue Wei.

Yang pasti aku dan Wawa ngga bakal balik lagi.

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.