Skip to main content

Hari Terakhir Genting dan Transfer ke Ipoh


Hari ini hari terakhir di Genting. Wawa masih menyempatkan diri berenang di kolam renang yang luar biasa itu. Aku sih memilih nyantai di apartemen sambil berbenah koper.

Taksi yang aku coba booking kemarin dan supirnya bilang ngga janji ya. Nah lho. Namanya juga mau booking masak dibilang ngga janji. Jadi aku coba WA lagi ternyata malah ngga dijawab. Ya sudah aku dan Wawa langsung mencoba Grab dan Maxim. Ujung-ujungnya kalo ngga salah dapat Grab. Aku sih udah siap bayar mahal soalnya aku dan Wawa harus naik bis dari Genting Premium Outlet.



Sampai di situ masih termasuk pagi jadi kami sempat mencari makan pagi dulu. Sudah itu aku mencoba menukar tiket online di konter tapi penjaga konter bilang ngga usah. Ya sudah aku dan Wawa duduk manis aja.

Bis datang sedikit terlambat tapi semua penumpang sudah siap. Jadi begitu semuanya naik, bis langsung jalan. Tujuan hari itu adalah KL Sentral di Kuala Lumpur. KL Sentral itu sebenarnya adalah stasiun kereta api tapi bagian basementnya terdapat tempat perhentian bis. Perjalanan dari Genting ke KL Sentral sekitar 2jam lebih.

Sampai di KL Sentral kami mencari tahu dulu di mana pintu masuk untuk kereta ETS (Electronic Train Service) ke Ipoh. Kemudian aku mampir ke konter untuk membeli Touch n Go card (TnG). Kartu TnG ini perlu untuk menggunakan kereta dan bis di Kuala Lumpur nantinya. Tahun lalu sewaktu aku dan Wawa berkunjung ke Sunway, kami tidak bisa naik bis karena bis tidak menerima uang tunai. Mau membeli kartu TnG tapi daerah situ ngga ada yang menjual. 😕

Ya sudah setelah semua informasi sudah terkumpul, aku dan Wawa pun mencari makan. Di lantai tiga terdapat sebuah puja sera dengan pilihan makanan yang lumayan. Habis makan masih ada waktu sekitar dua jam sebelum jadwal keberangkatan kereta.


Sekitar 30 menit sebelum keberangkatan, penumpang dibolehkan masuk ke tempat menunggu. Rupanya keretanya sebenarnya di lantai satu tapi berhubung di situ ngga ada tempat duduk maka penumpang dikumpulkan dulu di tempat menunggu di lantai dua. Pas jam tiba baru seorang karyawan membawa tanda dan mengisyaratkan penumpang untuk mengikutinya. 😒

Ada dua macam kereta listrik (ETS) dari KL Sentral ke Ipoh yaitu Gold dan Silver. Kami memilih yang Gold karena kereta ini berhenti hanya beberapa stasiun jadi otomatis lebih cepat. Harga tiket MYR 36 (IDR 120,335). Tapi berhubung kami membelinya rada telat jadi kebagian tempat duduk yang berhadapan dengan penumpang lainnya. 😎

Setelah 2,5 jam kami pun tiba di Ipoh. Saat itu sudah sekitar pukul 5:30 petang. Untungnya dari stasiun ke Airbnb termasuk dekat. Jadi ngga lama kami pun sudah cek in dan siap makan malam.😁


Untuk foto-foto tambahan dan posting mengenai apartemen yang kami sewa lewat Airbnb, silakan simak di posting ini ya.

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.