Skip to main content

Hari Terakhir Ipoh dan Transfer ke Melaka

Credit : Google review user Terminal Amanjaya

Terminal bis di Ipoh namanya Terminal Meru Raya atau dikenal juga dengan nama Amanjaya. Letaknya agak di luar Ipoh dan dari airbnb kami yang di tengah kota perlu sekitar 20 menitan. Lagipula karena bisnya berangkat pukul 8:45 jadi kami harus berangkat pagian yang bertepatan dengan jam kantor. Lalin agak ramai di pagi hari. Karena kami tidak yakin macet atau ngga jadi lebih aman berangkat pagian.

Kali ini supir Grab yang kami dapat "agak-agak". Sambil nyetir doi semprot kiri kanan. Ngga jelas apa yang disemprot. Kemungkinan Baygon ? 😟 Mana perjalanan lumayan jauh lagi. 

Terminal Amanjaya lumayan besar tapi agak gelap. Masih pagi sehingga ngga banyak yang menjual makanan kecuali sebuah toko semacam 7-Eleven. Aku membawa konfirmasi online dari Easybook ke konter untuk ditukar dengan tiket kertas. Ongkos penukaran kalo ngga salah sekitar RM4/tiket. Aku pikir lumayan deh untuk menjaga kebersihan terminal, WC dan lain-lain kan ?

Perjalanan dari Ipoh ke Melaka dengan bis sekitar 5,5 jam. Dari Ipoh bis akan menuju arah Kuala Lumpur mampir di TBS (Terminal Bersepadu Selatan). Di terminal ini ada beberapa penumpang yang turun di situ. Kemudian bis menuju platform di bawah untuk menjemput beberapa penumpang. Di sini bis berhenti sekitar 10 menitan. Jadi kami berkesempatan menggunakan WC. Aku dan Wawa gantian ke kamar kecil karena kuatir bis cabut. 😅 Terutama karena pagi itu di terminal bis di Ipoh seorang penumpang ditinggal bisnya karena doi turun dari bis untuk menggunakan kamar kecil.

Tiba di Melaka sudah sekitar pukul 4 lewat. Setelah gagal dijemput Grab pertama karena tempat penungguan yang salah, akhirnya kami berhasil tiba di Airbnb. Cek in dengan petugas jaga dan mengambil kunci.


Apartemen yang ini sangat besar dengan dua kamar tidur dan dua kamar mandi ! 😀Kami ngga perlu dua kamar tidur sih tapi harganya pas dan aku suka dengan apartemen yang ini. Jadi setelah beberes sedikit kami pun turun mencari makan. Perut sudah keroncongan karena sepanjang hari belum diisi. Aku dan Wawa cuma sempat makan beberapa potong permen kacang.

Untuk lebih banyak foto-foto dari Airbnb silakan simak di sini.

Hujan turun deras sekali pas sebelum kami keluar dari apartemen. Rencana jalan ke restoran diganti dengan naik Grab. Saking derasnya hujan kami bisa dibilang lumayan basah saat tiba di restoran. Apalagi aku sempat kejebur di got yang ngga ketutup. 😡Untung gotnya ngga terlalu dalam sehingga ngga terluka atau keseleo.


Restoran yang kami kunjungi tersebut menyajikan sate khas Hainan. Satenya sih aku bilang seperti ada bumbunya sedikit. Yang beda adalah sambalnya yang katanya pakai nanas. Memang aku merasa bumbu satenya bukan kacang tapi terasa agak manis. Terus terang aku lebih cocok dengan saus kacang untuk teman sate. Tapi berhubung lapar, kami menghabis seporsi besar sate dengan 1 ketupat.

Beh Leh Hainam Satay
315, Jalan Gajah Berang, 75200 Melaka, Malaysia
Tel: +60 12-682 9355 

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.