Skip to main content

Jakarta - KL lewat Terminal 2 Soetta


Setelah menghabiskan tiga minggu di Jakarta, aku dan Wawa bersiap untuk melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur. Pesawat kami berangkat dari Terminal 2 bandara Soetta. Karena pesawat cukup pagi sekitar pukul 10, kami harus berangkat dari rumah sekitar pukul 6:30. Aku merasa taksi Bluebird lebih terjamin untuk perjalanan di pagi hari. Jadi sehari sebelumnya aku sudah telpon untuk reservasi taksi.

Setelah cek in dan lewat imigrasi kami pun sudah di dalam. Hari itu kebetulan imigrasi pun tidak terlalu ramai. Mungkin karena masih pagi. Karena masih pagi saat kami meninggalkan rumah belum sempat sarapan. Aku sempat bawa bekal berupa dua butir telur rebus. Tapi itu untuk nanti saja karena mudah ditenteng. 



Dari beberapa pilihan yang ada seperti bakso Afung, MM cafe dan Imperial Kitchen, kami memilih Imperial Kitchen. Tempatnya ngga terlalu besar sehingga untuk rombongan besar mungkin agak susah mendapatkan meja. Untungnya saat kami masuk belum terlalu ramai sehingga kami bisa mendapatkan meja dengan mudah.

Dari situ kami langsung menuju ke gate kami karena kuatir pemeriksaan bisa memakan waktu lama. Ternyata sodara-sodara ada dua jalur untuk pemeriksaan sehingga sebenarnya ngga terlalu panjang. Sepertinya ngga banyak yang tahu mengenai jalur kedua karena kebanyakan penumpang langsung otomatis mengambil jalur yg paling dekat.


Hari itu pesawat Air Asia ngga pakai delay sehingga pukul 12 lebih kami sudah tiba di Kuala Lumpur. Aku dan Wawa rada santai karena kami ngga bisa langsung cek in jadi kami memutuskan untuk makan siang di bandara. Resto yang kami pilih namanya Day One Noodles. Eh ternyata makanan yang kami pesan diantar oleh robot ! 😃 Silakan liat videonya di sini.

Kemudian lanjut ke airbnb yang kami pesan lewat Agoda. Letaknya di daerah Sepang tepatnya di Alanis Residence. Kolam renangnya gede sekali dan lebih dari satu. Gymnya juga gede sekali sayangnya ngga ada AC. Ngga papa deh. Lebih cepat berkeringat. 😅


Malamnya kami makan sate di pinggir jalan. Wawa dengan pedenya memesan sepuluh tusuk untuk setiap jenis yaitu sapi, ayam dan kambing. Kemudian doi mau memesan 4 ketupat. Atau di sini ketupat dibilang nasi impit. Aku buru-buru bilang dua saja deh. Untung juga karena 30 puluh tusuk sate itu banyak lho. Wawa kemudian bilang dia kira satenya mungil.


Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.