Skip to main content

Jalan-jalan Jepang Day 6 : Shibuya, Yoyogi Koen dan Shinjuku Kabukicho

Pagi-pagi kita keluar dengan tujuan Shibuya. Hujan turun rintik-rintik sewaktu kita keluar dari stasiun kereta bawah tanah. Masih pagi dan hujan membuat patung Hachiko sang anjing masih sepi. Jadi aku dan Wawa bisa tenang mengambil foto dengan berbagai gaya. ha..ha

Habis itu kita mencari Starbucks untuk nongkrong sekalian sarapan. Jadi sarapan pagi itu rada mahal dikit. Maklum Starbucks. Kita beli 1 teh panas, 1 matcha scone dan 1 sandwich ayam. Total 1640 yen. Tapi Starbucks itu ternyata ngga gede bener dan tempat duduknya cuma di lantai 2 dan cuma bisa muat sekitar 20 orang. Untungnya setelah sekitar 10 menitan kita dapat pindah ke tempat duduk yang menghadap Shibuya crossing yang terkenal itu. Silakan simak videonya.



Habis dari situ kita jalan ke Mega Donki yang dekat ke situ sekedar beli cinderamata karena besok kita sudah akan lanjut ke Jakarta.

Silakan simak di sini untuk lihat apa aja sih yang aku beli di Donki.

Habis dari Donki kita sudah mulai lapar dan langsung lanjut ke makan siang di Genki sushi. Untungnya Genki sushi tuh ngga jauh-jauh amat dari Donki.

Untuk cerita mengenai Genki sushi silakan baca di sini.

Tas lucu yang aku beli dari Can Do
Habis makan siang aku merasa masih ada yang kurang nih untuk cinderamata. Jadi kita balik lagi ke Donki untuk membeli beberapa makanan kecil. Habis itu kita lagi pengen cari Daiso yaitu semacam toko 100 yen gitu. Ngga sengaja lewat sebuah toko bernama Can Do yang barang-barangnya juga semuanya 100 yen (12130 rupiah).

Silakan simak link berikut untuk melihat barang-barang yang aku beli di Can Do.

Yoyogi park (Yoyogi Koen)

Habis dari situ tangan mulai penuh dengan kantong plastik. Ngga berat sih cuma lumayan gede aja. Jadinya kita ngga mampir ke Harajuku, tapi sempat mampir ke Yoyogi Koen yaitu sebuah taman gede yang dekat ke Harajuku. Taman itu bagus dan teratur. Ada jalur yang bisa digunakan untuk bermain sepeda, Bahkan bisa menyewa sepeda juga kalo ngga memiliki sepeda. Terus di taman tersebut ada speaker untuk pengumuman segala. Jadi kalo ada anak hilang lebih gampang kali ya ? Juga terdapat sebuah dog park tempat ngumpul para doggy. 

Kita di situ sekitar 30 menit. Segitu lama ngga berasa sih karena hari mendung jadi suhunya adem enak buat jalan-jalan di taman.

Dari situ kita balik ke apartemen mumpung belum jamnya pulang kantor jadi kereta bawah tanah ngga terlalu rame. Karena banyak waktu untuk ngulik google jadinya malam itu kita makan yakisoba alias bakmi goreng di daerah Shinjuku Kabukicho yang katanya merupakan daerah hiburan malam di Shinjuku. 

Tadinya kita ngga tau kalo daerah itu merupakan daerah hiburan malam. Pas kita lewat sih ngga ada yang nawarin jasa ya cuma banyak gambar-gambar aja. ha..ha.. Tapi gambarnya sopan-sopan kok. Kita juga sempat lewat Robot restaurant yang lumayan terkenal untuk turis. Gemerlapan euy.

Untuk yang doyan makan sepuasnya, kita liat di daerah itu juga banyak terdapat resto yang menawarkan barbecue buffet. Pokoknya kalo ada waktu jangan lupa mampir di situ deh banyak yang bisa diliat dan banyak lampu gemerlapan. Bagus sekali.

Kalo pengen tau gimana sih bentuknya bakmi gorengnya orang Jepang, silakan simak di sini.





Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.