Skip to main content

Jakarta Airport Hotel - Jakarta, Indonesia

Kamar tipe deluxe
Berhubung kita mendarat di Soetta sudah menjelang tengah malam maka kita sudah membooking sebuah kamar di hotel di airport. Hotel yang letaknya di terminal 2E tersebut bernama Jakarta Airport Hotel. Kayaknya namanya sudah ganti deh atau mungkin ganti manajemen ? Entahlah.

Booking kita lakukan lewat Agoda.com karena kita sudah biasa pakai Agoda dan ngga pernah bermasalah. Tapi aku rada kuatir mengenai tanggal berhubung cek in bakal lewat tengah malam jadi aku ngga yakin mau pakai tanggal berapa ya. Tanggal pas kitar cek in atau hari sebelumnya ? Jadi kalo kita mendarat tanggal 1 Juli tapi cek in lewat tengah malam jadi mestinya udah tanggal 2 Juli kan ? Tapi ternyata biarpun cek in lewat tengah malam booking tetap dihitung 1 Juli.

Biarpun sebelumnya udah pernah liat hotel ini tapi kok pas harinya susah ketemu ya. Malah hari udah malam jadi ngga banyak orang. Petunjuk di dalam terminal juga ngga gitu jelas. Setelah mondar-mandir celingukan dan sempat mampir untuk bertanya akhirnya ketemu juga. Jadi patokannya adalah resto A&W.



Sebelum membuat reservasi aku sempat membaca ulasan yang menyatakan eskalator ngga berfungsi sehingga kalo membawa koper harus diangkat. Tapi pas kita sampai disitu ternyata untuk mencapai lobby terdapat anak tangga yang tingginya sekitar 5-6 anak tangga habis itu baru eskalator. Udah itu masih terdapat bapak satpam yang mengharuskan kita menaruh koper lewat scanner. Untungnya scanner itu keluarnya di atas anak tangga jadi kita ngga harus angkat koper.

Tapi dari bagian lobby menuju ke kamar baik bagian kanan atau pun kiri lobby tetap harus mendaki sekitar 4-5 anak tangga. Benar-benar ngga memikirkan kenyamanan pengunjung hotel. Mungkin dulunya ngga banyak pemakai jasa hotel yang menggunakan koper dengan roda ? Tapi sejalan dengan perubahan jaman, hotel pun harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan pelanggan donk ? Sungguh disayangkan padahal kamar hotelnya bagus, bersih  dan nyaman. Tapi kalo tamu hotel punya koper segede gaban dan harus angkat-angkat koper sendiri mungkinkah mereka kembali lagi ?

kamar tipe superior


Aku dan Wawa termasuk tamu yang kembali lagi. ha..ha.. Kita kembali kedua kalinya karena penerbangan kita sekitar jam 6 pagi. Karena ngga mau ngerepotin orang rumah jadinya kita cek in malam hari dan besok paginya bangun santai tinggal lenggang kangkung ke konter pesawat.

Jadi kesimpulanku adalah pihak manajemen hotel tidak peduli untuk membuat tamu lebih nyaman karena toh kebanyakan tamu tinggal di situ karena butuh. Jadi mereka akan balik lagi karena ngga ada persaingan. Sungguh sangat disayangkan.

Jakarta Airport Hotel
Terminal 2E Soekarno-Hatta International Airport
Terminal 2, Pajang, Benda, Tangerang City, Banten 19120, Indonesia
Phone: +62 21 5590008

Baca juga Pop Hotel Airport Jakarta

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.