Skip to main content

Caper Jepang : Hari Kedua di Kyoto

Kita rencana keluar agak pagian dari hotel dengan tujuan Arashiyama yang terkenal dengan pohon-pohon bambunya itu lho. Untuk ke situ kita akan menggunakan bis. Aku udah cari tahu nomor bisnya. Tapi ternyata naik bis di Kyoto agak rumit juga karena di dekat hotel kita terdapat beberapa halte bis dan kita suka bingung harusnya nunggu di mana. Makanya pagi itu kita sempat kesasar dulu naik ke arah yang salah. Jadi harus turun, nyebrang dan naik ke tujuan yang berlawanan.

Bis yang kita tumpangi menurunkan kita di tempat tujuan. Jalan sedikit sudah sampai. Tapi ternyata banyak orang yang datang pagi juga lho supaya ngga diduluin orang lain. Memang agak susah mencari tempat yang sepi untuk ambil foto karena orangnya banyak sekaleeee !!

Silakan juga baca posting mengenai Kyoto One Day Bus Pass di sini.

Dari situ kita cuma jalan sedikit tanpa mengunjungi toko-toko di situ karena sudah keburu hujan. Jadi sambil sibuk menghindari hujan juga sibuk mencari-cari google untuk mencari tahu bis nomor berapa untuk membawa kita ke tujuan selanjutnya yaitu Nishiki Market (alias Pasar Nishiki). Rencana kita mau cari makan di situ.

Akhirnya setelah menunggu sekitar 10 menitan akhirnya kita mendapatkan bis yang tepat untuk membawa kita ke tempat tujuan. Untungnya kita memakai jas hujan juga jadi ngga sampai kuyub banget. Cuma akhirnya payung kesayanganku yang baru berumur satu tahun ketinggalan di bis. Nasib.
- Ada pengantin yang sedang foto pas di Arashiyama -

Habis makan siang kita memutuskan untuk mengunjungi Ginkakuji yaitu sebuah kuil yang terbuat dari perak di daerah Sakyo ward. Dari daerah pertokoan yang dekat dengan Nishiki Market kita naik bis sekitar 30 menit. Setelah jalan sedikit mengikuti petunjuk peta dari Google kita pun sampai di Silver Pavilion alias Ginkakuji. Daerah taman yang mengarah ke kuil tersebut sangat asri dan cantik.
Tapi kita akhirnya ngga masuk karena ngga iklas bayar biaya masuk. Jadi setelah foto di sekitar taman yang cantik itu kita pun balik kanan dan keluar lagi.

Dari situ sambil nunggu bis kita melihat seorang ibu yang menjual sate ayam ala Jepang alias yakitori jadi kita membeli beberapa tusuk. Melihat kita beli, beberapa turis bule lainnya ikutan membeli. Maklum udah jam 2 sore jadi mereka pasti lapar karena belum makan siang.

Setelah mendapatkan bis kita pun balik ke hotel sambil mampir di Daiso dekat hotel kita. Daiso ini selain menjual pernak pernik juga menjual makanan kecil seperti roti-roti dan juga minuman.

Sambil menunggu cucian kering kita mencari tahu makanan apa yang enak untuk makan malam. Cari-cari kita mendapatkan nama sebuah restoran ramen yang katanya enak. Dan lokasinya juga ngga terlalu jauh dari hotel kita.
- Taman menuju Ginkakuji -

- Taman menuju Ginkakuji -


Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.