Skip to main content

Yuk Jalan ke Victoria - hari 1

Vancouver letaknya dekat dengan lautan Pasifik. Tapi antara Vancouver dengan lautan Pasifik terdapat sebuah pulau yaitu Vancouver Island di mana di situ terletak Victoria yang sebenarnya adalah ibukota propinsi British Columbia ini.

Udah lama aku dengar mengenai Victoria dan udah lama juga aku bilang ke Wawa untuk jalan ke Victoria. Akhirnya setelah hampir sepuluh tahun sejak aku mulai ngomongin Victoria baru awal bulan ini kita berkesempatan ke situ.

Victoria sebenarnya ngga jauh dari Vancouver. Sekitar 1 jam deh naik mobil kalo ngga ada laut yang membatasi kedua kota tersebut. Untuk ke Vancouver Island kita harus naik ferry. Aku mulai riset dan baca-baca mengenai Victoria. Ternyata katanya untuk ke situ kita ngga perlu bawa mobil. Pertama karena membawa mobil akan mahal di ongkos ferry (sekitar tambahan $60/mobil). Kedua angkutan umum di Victoria sangat bagus dan mudah.



Salah satu tujuan wisata di Vancouver Island adalah Butchart Garden yang merupakan sebuah taman yang bagus sekaligus bersejarah. Letaknya agak ke luar kota dari Victoria. Tapi aku udah google ternyata ada bis yang bisa membawa kita dari terminal ferry ke situ dan kemudian ke Victoria. Syukurlah jadi kita ngga usah membawa mobil. Bisa hemat biaya lagi.

Terminal Ferry Tsawwassen
Aku dan Wawa bangun pagi dan jalan dari rumah sekitar pukul 5:40. Karena sudah mulai musim semi jadi biarpun pukul 5:40 tapi sudah terang banget. Kita naik Skytrain ke Bridgeport kemudian ganti bis #620 menuju Tsawwassen. Bis ini akan membawa kita ke terminal ferry. Ongkos $2.95

Sampai di situ kita membeli tiket dengan menggunakan mesin. Tiket untuk 1 arah $17.45/orang. Ferry berangkat tepat waktu jam 7 pagi. Jarak tempuh Tsawwassen dan Vancouver Island sekitar 1.5 jam.

Jam 9 pagi kita sudah duduk manis di dalam bis. Tepat jam 9 bis pun berangkat. Penumpangnya cuma aku dan Wawa. Pak supirnya sempat kasih tur singkat pas lewat tempat-tempat tertentu. Ha..ha.. kayak supir pribadi aja. Oh ya jangan lupa beli tiket harian (day pass) dari pak supir. Harganya $5/orang. Dengan tiket harian ini kita ngga usah bayar lagi kalo naik bis hari itu. Kalo cuma naik bis 1 kali sebaiknya siapkan uang pas. Day pass ini berguna kalo naik bis lebih dari 1 kali. Ongkos tiap naik bis adalah $2.50. Untuk membeli day pass ini pun harus menggunakan uang pas.

The Butchart Garden
Butchart Garden merupakan salah satu tempat bersejarah di Kanada. Taman ini tadinya merupakan tempat tinggal suami istri Robert dan Jennie Butchart di awal abad 19. Perlahan-lahan suami istri tersebut merubah tanah di sekitar rumah mereka menjadi taman yang akhirnya berkembang menjadi taman yang sekarang ini yang luasnya katanya 22 hektar.

Taman ini memang bagus sih untuk foto-foto. Terdapat bagian-bagian dengan tema yang berbeda seperti Japanese Garden, Italian Garden, Mediterranean dan juga rose garden. Tergantung musimnya bunga-bunganya bisa jadi berbeda.

Harga tiket $33.

Victoria
Kita di Butchart Garden sekitar 3 jam sampai jam 1 siang. Kemudian kita menunggu bis #75 yang
akan membawa kita ke Victoria. Butchart Garden ini letaknya di Brentwood Bay jadi sekitar 1 jam naik bis.

Bisnya ngga terlalu ramai jadi aku dan Wawa mendapatkan tempat duduk dan sempat bobo siang karena terayun-ayun dalam bis.

Setelah turun dari bis kita pun berjalan kaki ke arah Market Square. Tujuannya adalah mencari makan siang di sebuah restoran Indonesia bernama Ayo Eat. Ngga sengaja ketemu resto ini pas sedang ngebrowse di dalam ferry. Di kota kecil seperti Victoria terdapat restoran Indonesia ? Wah aku bilang sama Wawa kita perlu cobain.

Market Square ini letaknya sebelahan dengan Chinatownnya Victoria yang merupakan Chinatown tertua di Kanada. Market Square ini merupakan gedung tua dengan warna merah tua dari batu bata. Tapi batu bata ini bagus dan mulus ya. Bagian tengah gedung terbuka dan tersedia meja dan kursi. Sekelilingnya terdapat restoran besar dan kecil. Restoran Ayo Eat ini letaknya di pojokan. Pilihan makanannya ngga banyak tapi memadai.

Silakan baca posting mengenai Ayo Eat di sini komplit dengan foto-foto.

Chinatown
Habis makan kita jalan melewati Chinatown yang letaknya bersebelahan dengan Market Square. Victoria tadinya merupakan Chinatown yang terbesar di Kanada karena rupanya banyak pendatang dari Cina dulunya bermukim di situ. Tapi Chinatown yang sekarang sudah menciut banyak dan cuma terdiri dari beberapa toko.

Salah satu jalan mungil yang menarik adalah Fan Tan Alley. Alley bisa diterjemahkan sebagai gang. Fan Tan Alley ini merupakan jalan tersempit di Kanada. Untuk masuk cuma bisa muat satu orang. Tapi gang itu kemudian melebar menjadi jalan yang lebih gede dan terdapat toko di kiri kanan. Kalo doyan es krim bisa nyobain salah satu toko es krim di sini yang terkenal namanya Kid Sisters Ice Cream.

Fisherman's Wharf
Dari situ aku dan Wawa menelusuri Government Street menuju arah gedung Parlemen (British Columbia Parliament Building) yaitu semacam gedung DPRD untuk propinsi British Columbia. Sepanjang Government Street terdapat banyak toko jadi bisa sekalian cuci mata.

Di depan gedung parlemen tersebut terdapat seorang penjual es krim yang harganya kalo ngga salah $5 - pokoknya lebih murah dari Kid Sister. Es krimnya pake bendera Kanada juga lho. Pokoknya cantik deh untuk foto.

Setelah menghabiskan es krimnya sebelum keburu lumer kita pun melanjutkan jalan kaki ke Fisherman's Wharf. Jaraknya ngga terlalu jauh kok sekitar 2 km - sekitar 30 menit jalan santai. Tapi berhubung kita sambil jalan sambil foto jadi agak lama.

Fisherman's Wharf Victoria ngga terlalu gede dibandingkan misalnya San Francisco. Tapi bedanya di sini terdapat rumah-rumah terapung. Bahkan kamu pun bisa tinggal di salah satu rumah terapung tersebut lewat AirBnb.

Seperti juga Fisherman's Wharf di San Francisco, di sini pun terdapat beberapa toko dan restoran. Kita sempat nyobain fish taco dan salmon chowder di sini. Posting mengenai Fish Store bisa dibaca di sini.

Double Tree Hotel by Hilton
Setelah selesai menjelajahi Fisherman's Wharf kita pun berjalan ke arah hotel kita dengan kembali melewati gedung Parlemen. Hotel kita yaitu Double Tree letaknya di belakang hotel Fairmont Empress.

Silakan baca posting mengenai Double Tree di sini.

Red Fish Blue Fish
Rencana makan malam di Red Fish Blue Fish yang katanya fish and chipsnya terkenal. Karena kuatir rame kita keluar pagian. Aku pikir orang-orang di sini kebanyakan makan malam sekitar jam 8. Eh ternyata jam 7 udah rame.

Baca cerita komplit mengenai Red Fish Blue Fish di sini.

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.